REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Polisi Australia menangkap seorang pria 18 tahun yang diduga menyatakan diri untuk melakukan serangan kausalitas massal, Rabu (9/12). Rencana itu dilakukan didorong dengan motivasi dari ideologi sayap kanan ekstrem.
"Laki-laki yang kami tangkap memiliki ideologi sayap kanan yang ekstrem dan fokus pada materi neo-Nazi, supremasi kulit putih, dan anti-Semit," kata Asisten Komisi Polisi Federal Australia, Scott Lee.
Polisi mengatakan telah memperkirakan akan mengajukan tuntutan terhadap pria tidak dikenal dari Albury, sebuah kota kecil 553 kilometer barat daya Sydney. "Beberapa hari yang lalu apa yang kami amati adalah peningkatan nada yang mendukung peristiwa korban massal dan kemungkinan keterlibatannya dalam peristiwa itu," ujar Lee.
Australia semakin waspada terhadap ancaman kelompok radikal yang tumbuh di dalam negeri setelah beberapa serangan dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, seorang pria bersenjata yang berideologi supremasi kulit putih dari Australia membunuh 51 jamaah Muslim di Selandia Baru tahun lalu.
Badan-badan intelijen Australia secara teratur memperingatkan peningkatan ancaman oleh individu-individu sayap kanan sejak saat itu.