REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah mengubah ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lainnya di seluruh dunia. Pandemi telah mengubah semua aspek dalam kehidupan manusia mulai dari cara orang bekerja, bepergian, makan, berbelanja, dan berkumpul.
Setelah pandemi melanda, sebanyak 22 juta orang harus kehilangan pekerjaannya. Perhotelan dan ritel merupakan dua sektor yang terdampak cukup parah selama pandemi ini. Akibatnya, para pemilik usaha harus mengurangi jumlah karyawannya demi memperkecil pengeluaran.
Meski beberapa perusahaan berhasil bertahan, mereka membutuhkan waktu yang lama untuk bisa pulih kembali ke kondisi sebelum pandemi. Pemulihannya berjalan sangat lambat. Moody's Analytics memproyeksi kondisi perekonomian di AS baru akan pulih pada akhir 2023 mendatang.
Selain itu, pandemi juga telah mengubah cara orang berbelanja. Konsumen saat ini lebih nyaman berbelanja secara daring untuk meminimalisir kontak dengan orang lain. Tentunya hal ini sangat berdampak terhadap toko-toko ritel kecil yang berbasis di mal.