REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komnas HAM Amiruddin mengatakan pihaknya belum bisa menilai kedatangan diplomat yang disebut sebagai perwakilan Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman ke markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta. Menurut dia, saat ini, pihaknya masih fokus untuk menyelidiki kasus kematian enam Laskar FPI saat bentrok dengan Polisi dari Polda Metro Jaya di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (17/12) dini hari WIB.
"Soal orang Kedutaan Jerman datang ke FPI, saya tidak ada komen karena tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Juga tidak ada punya info, apa maksud kedatangan mereka," terang Amiruddin saat dihubungi melalui pesan singkat, Ahad (20/12).
Dia menegaskan, proses investigasi Tim Penyelidikan Komnas HAM terhadap kasus berdarah itu sudah lebih 50 persen. Komnas HAM juga telah memanggil sejumlah saksi, seperti meminta keterangan dari PT Jasa Marga (Persero) dan beberapa barang bukti. Hanya saja, pihaknya tidak memerlukan tenggat waktu tertentu, karena diupayakan rampung secepatnya."Proses investigasi masih berlanjut, kira-kira sudah melebihi 50 persen lah," ungkap Amiruddin
Sebelumnya, Juru FPI Munarman mengakui bahwa perwakilan Kedubes Jerman mendatangi kantor Sekretariat FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis (17/12) kemarin. Dalam pertemuan itu, Kedubes Jerman menyampaikan rasa duka mendalam kepada FPI atas peristiwa tewasnya enam laskar tersebut. "Dari pihak Kedubes Jerman menyampaikan turut dukacita dan belasungkawa atas kejadian dibunuhnya enam syuhada," kata Munarman.
Selain itu, menurut Munarman, kedatangan pihak Kedubes Jerman ke kantor sekretariat FPI menandakan dunia internasional mulai menyoroti kasus enam laskar FPI. Dengan demikian, tentunya kasus yang diduga ada pelanggaran HAM tersebut akan menjadi reputasi buruk bagi Indonesia di mata dunia.
"Perhatian Internasional terhadap kasus extra judicial killing (pembunuhan diluar hukum) enam syuhada akan berdampak pada reputasi Indonesia di dunia internasional," ungkap Munarman.
BACA JUGA: Kotak Amal Dituding untuk Danai Terorisme, Aktivis Masjid: Itu Fitnah Sangat Keji!