REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo resmi mendapuk Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto. Pilihan Jokowi kali ini dinilai tidak tepat.
Ekonom Senior Indef, Enny Sri Hartarti menilai pergantian Menteri Kesehatan merupakan hal yang penting dan paling ditunggu. Masyarakat pun berharap Presiden bisa menunjuk sosok baru yang kemudian bisa membawa perubahan di tubuh Kementerian Kesehatan.
"Tentu keputusan Presiden ini cukup mengecewakan," ujar Enny saat dihubungi Republika, Selasa (22/12).
Enny menilai posisi Menteri mestinya diisi oleh sosok yang punya track record dan kapabilitas di bidangnya. Sosok Budi Gunadi Sadikin dinilai tidak punya latar belakang kesehatan. Selain itu, Budi juga bukanlah orang yang punya prestasi di bidang kesehatan.
"Di tengah pandemi seperti saat ini, masyarakat butuh sosok profesional di bidangnya. Track record profesional seseorang kan kemudian dilihat dari latar belakang juga pengalaman di bidang tersebut. Nah, mungkin Pak BGS bahkan selama ini tidak pernah terlibat di sektor kesehatan," ujar Enny.
Enny menilai jika tidak dalam kondisi pandemi seperti saat ini mungkin saja penunjukan BGS dinilai wajar. Hanya saja, saat ini adalah kondisi pandemi masyarakat butuh pemimpin melawan Covid-19 yang punya kemampuan profesionalitas.
"Ini mengecewakan publik. Gak sesuai harapan publik. Yang mestinya diprioritaskan Kemenkes dan bidang bidang ekonomi yang butuh pemulihan segera," ujar Enny.