Kamis 24 Dec 2020 11:45 WIB

Menyiapkan Fasilitas Modern di Kota Subang Smartpolitan

Kawasan ini mengusung konsep ramah lingkungan dan pengolahan limbah modern yang aman

Subang Smartpolitan yang mengusung konsep smart & sustainable city  menerapkan konsep ramah lingkungan (green technology) seperti pengolahan limbah cair Waste Water Treatment Plant (WWTP) yang dimonitor secara  ketat. Sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan akibat aktifitas industri di Subang Smartpolitan.
Foto: istimewa
Subang Smartpolitan yang mengusung konsep smart & sustainable city menerapkan konsep ramah lingkungan (green technology) seperti pengolahan limbah cair Waste Water Treatment Plant (WWTP) yang dimonitor secara ketat. Sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan akibat aktifitas industri di Subang Smartpolitan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG--Memadukan kawasan industri dan hunian modern tidak hanya bermodalkan lokasi strategis yang dilengkapi sejumlah prasarana pendukungnya saja. Namun, hal itu belumlah mencukupi apabila tidak ditunjang dengan fasilitas infrastruktur berbasis internet of things (IoT). Fasilitas tersebut digunakan untuk memudahkan pengembangan kota mandiri ke depannya. 

Konsep tersebut yang kini sedang dikembangkan di kawasan Subang Smartpolitan. Kota tersebut telah mengadopsi teknologi terkini guna mengedepankan efisiensi dan efektifitas dalam berinvestasi. "Sebagai contoh nantinya investor dapat memonitor dan mengontrol operational di Subang Smartpolitan dari kantor mereka di Jakarta, bahkan dari kantor pusat mereka di negara asal," kata Johannes Suriadjadja Presiden Direktur Surya Internusa Group, perusahaan induk dari Subang Smartpolitan dalam keterangan tertulisnya Kamis (24/12) .

Subang Smartpolitan yang mengusung konsep smart & sustainable city  juga menerapkan konsep ramah lingkungan (green technology) seperti pengolahan limbah cair Waste Water Treatment Plant (WWTP) yang dimonitor secara  ketat. Sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan akibat aktifitas industri di Subang Smartpolitan. 

"Untuk limbah cair akan diolah di WWTP hingga limbah yang dikembalikan ke alam sudah dipastikan aman. Untuk limbah padat atau limbah B3 (mengandung zat beracun/berbahaya) akan diserahkan pada pengelola limbah terakreditasi dan bersertifikat, sedangkan limbah rumah tangga akan diangkut oleh petugas kebersihan," kata Abednego Purnomo selaku VP Sales and Marketing Surya Semesta Internusa. 

Subang Smartpolitan berdiri di atas lahan 2,700 Ha dengan pengembangan tahap pertama 400 Ha termasuk kawasan industri, residensial serta komersial (pendidikan, rumah sakit dan hotel) sehingga menjadikan kawasan ini sebagai cikal bakal kota mandiri masa depan yang tepat untuk aktivitas bekerja,tinggal, belajar serta hiburan.

Subang Smartpolitan merupakan pelopor di Rebana Metropolitan, yang memiliki akses langsung melalui tol Cipali, Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, serta kereta cepat yang bisa dijangkau dengan mudah dari Jakarta.Pembangunan akses tol dari KM 89 Cipali menuju kawasan Subang Smartpolitan yang juga membuka akses langsung ke Pelabuhan Patimban akandirampungkan pada tahun 2024.

Sejumlah investor dari berbagai industri sudah menyatakan tertarik mengembangkan bisnis di Subang Smartpolitan. Ditargetkan di kawasan tersebut akan hadir perusahaan dari sektor otomotif, consumer goods, pharma & medical equipment, high precision industries, IT, data services, logistic, warehouse dan sebagainya. "Berkaca dari pengalaman di Suryacipta City of Industry, perusahaan yang mengisi kawasan industri kami 70 persen dari perusahaan multinasional dan sisanya perusahaan nasional," katanya.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement