Jumat 25 Dec 2020 05:32 WIB

Mikhail Gorbachev dan Keruntuhan Uni Soviet

Gorbachev bersikukuh tidak pernah menyesal tentang kebijakan yang diambilmya

Rep: Fergi Nadira/ Red: Gita Amanda
Mikhail Gorbachev dan keruntuhan Uni soviet.
Foto: CNN
Mikhail Gorbachev dan keruntuhan Uni soviet.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pada 25 Desember 1991, Mikhail Gorbachev mengumumkan pengunduran diri sebagai presiden Uni Soviet (yang kini menjadi negara Rusia). Pengunduran dirinya terjadi empat hari sebelum 11 negara bekas republik Soviet mendirikan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS).

Mundurnya Gorbachev menandakan runtuhnya Uni Soviet. Seperti dilansir laman History, Gorbachev menunjukkan bahwa pembentukan CIS adalah motif utama pengunduran dirinya. Dia prihatin tentang fakta bahwa orang-orang di negaranya berhenti menjadi warga negara dengan kekuatan besar dan konsekuensi yang mungkin sangat sulit untuk ditangani.  

Dalam pidato 10 menit pengunduran dirinya, dia kerap membanggakan diri di atas rekor pencapaiannya. Gorbachev mengklaim, dia telah mengawasi perjalanan Uni Soviet menyusuri "jalan demokrasi." Reformasi diakuinya telah mengarahkan ekonomi komunis menuju ekonomi pasar.

Dia menyatakan bahwa orang-orang Rusia hidup di dunia baru, di mana Perang Dingin telah berakhir dan perlombaan senjata telah berakhir. Mengakui ada kesalahan yang dibuat, Gorbachev tetap bersikukuh bahwa dia tidak pernah menyesal tentang kebijakan yang diambilnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement