REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Ledakan keras disertai tembakan terdengar di Bandara Internasional Aden, Yaman tak lama setelah sebuah pesawat yang membawa personel pemerintahan baru Yaman tiba dari Arab Saudi, Rabu (30/12) waktu setempat.
Saksi mata mengatakan, anggota kabinet, termasuk Perdana Menteri Yaman Maeen Abdulmalik diamankan dengan selamat ke istana presiden setempat.
"Jumlah korban belum dikonfirmasi tetapi sumber mengatakan ledakan itu kuat," ujar koresponden Aljazirah Mohammed al-Attab melaporkan dari Sana'a.
Sumber keamanan mengatakan kepada Reuters, bahwa sekurangnya lima orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka dalam ledakan tersebut.
Seorang koresponden AFP di tempat kejadian mengatakan, bahwa dia mendengar terjadi dua ledakan. "Sedikitnya dua ledakan terdengar saat anggota kabinet meninggalkan pesawat," kata koresponden tersebut.
Televisi pemerintah Saudi, Ekhbaria, menunjukkan kendaraan yang hancur dan kaca yang pecah. Asap putih membumbung dari tempat kejadian.
Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan separatis selatan membentuk kabinet pembagian kekuasaan baru pada 18 Desember. Pihaknya tiba di kota selatan Aden pada Rabu, beberapa hari setelah dilantik di Arab Saudi.
Pemerintahan baru dibentuk di bawah naungan Riyadh yang memimpin koalisi militer melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran yang menguasai ibu Kota Sana'a pada 2014.
Pembentukan kabinet baru yang beranggotakan 24 orang, yang dilantik pada Sabtu lalu oleh Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi. Pihaknya membentuk front bersama melawan para milisi yang telah merebut sebagian besar wilayah utara.
Hadi telah tinggal di ibu kota Saudi, Riyadh, sejak Sanaa jatuh ke tangan Houthi. Puluhan ribu orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas dan jutaan mengungsi dalam perang lima tahun Yaman yang telah memicu apa yang oleh PBB disebut sebagai bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Pemerintahan baru terbentuk termasuk menteri yang setia kepada Hadi dan pendukung Dewan Transisi Selatan (STC) yang memisahkan diri, serta partai-partai lain. Sementara semua menentang pasukan Houthi, perpecahan yang dalam telah tumbuh di antara keduanya.