REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengrajin tahu dan tempe melakukan aksi mogok produksi yang dipicu kenaikan harga kedelai. Aksi mogok beroperasi memproduksi tersebut sudah dilakukan oleh para pengrajin tahu dan tempe di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi (Jabodetabek), sejak Kamis (31/12) sampai dengan Ahad (3/1).
Menurut Sahroji, salah satu pengrajin tempe di Kota Bekasi, ia berharap setelah mogok ini, harga tempe bisa dinaikkan, dan masyarakat memahami apa alasannya."Ini libur biar harga jualnya naik, supaya dapat keuntungan, karena harga kedelainya naik terus dan bikin kita rugi," ujar Sahroji Ahad (3/1).
Sahroji biasanya membeli 1,5 ton kedelai untuk produksi selama seminggu. Sekitar dua minggu sebelum tahun baru, ia membeli kedelai dengan harga sekitar Rp 8200 per kilogram. Kemudian harganya terus melonjak sampai Rp 9200 saat ia terakhir membeli sebelum tahun baru.
Untuk sekali produksi sebanyak 2 kuintal, biasanya Sahroji akan meraup keuntungan sekitar Rp 2 juta per 1 kuintal. Tapi semenjak kedelai naik, keuntungannya semakin menipis.