REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV -- Salah seorang pejabat Otoritas Palestina (PA) mengatakan pada surat kabar Israel Hayom, Presiden Palestina Mahmoud Abbas berharap dapat segera melakukan perundingan tanpa syarat dengan Israel. Sumber tersebut mengatakan Abbas bersemangat untuk kembali bernegosiasi.
"Untuk melanjutkan negosiasi dengan Israel secepat mungkin melalui mediasi Amerika dan tanpa syarat," kata sumber tersebut seperti dikutip Middle East Monitor, Ahad (2/1) kemarin.
Menurut pejabat itu Abbas akan mengambil keuntungan dari fakta Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden belum merumuskan visi yang jelas mengenai konflik Israel-Palestina. Sumber tersebut mengatakan bila pemerintah Biden disibukkan dengan isu lain maka isu Israel-Palestina tidak masuk ke isu prioritas.
Hasilnya maka kemajuan akan memakan waktu berbulan-bulan. "Tujuannya adalah menyerang selagi baja masih panas dan melanjutkan negosiasi tanpa ditunda," kata pejabat tersebut.
"Pemerintah baru Biden memiliki banyak hal di piringnya, ada masalah internal yang harus dipecahkan, harus berurusan dengan kebijakan mengenai kesepakatan nuklir Iran dan memperbaiki hubungan dengan China dan Uni Eropa," kata sumber tersebut pada Israel Hayom.
Abbas khawatir bila proses perdamaian ditunda lagi maka akan memberikan kesempatan bagi Israel untuk mengulang situasi yang saat ini sedang terjadi, yaitu memperluas pemukiman ilegal dan membangun yang baru.
Pejabat itu mengatakan...