Senin 04 Jan 2021 13:40 WIB

Rangkuman Serangan Dunia Maya pada Tahun 2020

Pada 2020, wilayah Asia Tenggara dilanda serangan dunia maya besar-besaran.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Keamanan siber
Keamanan siber

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pakar keamanan dari Tim Riset dan Analisis Global (Global Research and Analysis Team GReAT) Kaspersky memberikan gambaran bagaimana pelaku kejahatan siber memanfaatkan pandemi tahun ini. Sama seperti negara-negara di dunia, masyarakat di Asia Tenggara terpaksa untuk tetap tinggal di dalam rumah, tanpa menghentikan aktivitas mereka yang akhirnya beralih secara digital.

Rangkuman dari pemantauan Kaspersky sepanjang 2020 menunjukkan serangan dunia maya teratas di Asia Tenggara adalah cryptomining, penipuan phishing, ransomware bertarget dan DDoS (penolakan layanan terdistribusi). Tidak ada di antara serangan tersebut yang termasuk baru. Teknik ini telah terbukti efektif, karena pelaku kejahatan siber hanya perlu memanfaatkan rantai terlemah-faktor manusia.

Baca Juga

Pada 2020, wilayah Asia Tenggara dilanda serangan dunia maya besar-besaran. Akibatnya, terbukanya data rahasia. Lebih dari 310 ribu detail kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank-bank ternama di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam, terlibat dalam pelanggaran data pada Maret.

Di  bulan yang sama, informasi dari 91 juta pengguna platform e- commerce terbesar di Indonesia bocor. Di Thailand, 88,3 miliar pelanggan jaringan seluler terbesar di negara tersebut terekspos pada Mei. Platform toko online yang berbasis di Singapura mengalami pelanggaran data yang mempengaruhi 1,1 juta akun pada Oktober.