Selasa 05 Jan 2021 10:20 WIB

DPRD Dorong Program Pengelolaan Sampah di DIY

Kerap muncul persoalan proses pengelolaan sampah di TPST dari tiga daerah.

Red: Bilal Ramadhan
Eksavator mengurai gundukan sampah  di TPST Piyungan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (22/12). Sejak Jumat (18/12) jalan akses menuju pembuangan sampah TPST Piyungan diblokir oleh warga sekitar.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Eksavator mengurai gundukan sampah di TPST Piyungan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (22/12). Sejak Jumat (18/12) jalan akses menuju pembuangan sampah TPST Piyungan diblokir oleh warga sekitar.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong program pengolahan sampah ada di setiap kabupaten dan kota di DIY guna mengurangi volume sampah yang terangkut ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Piyungandi Kabupaten Bantul.

"Harus ada keberanian dari pemerintah daerah untuk mengolah sampah itu, dan bukan ditumpuk, karena di sana TPST Piyungan kan ditumpuk, itu kan bisa menimbulkan masalah," kata anggota Komisi C DPRD DIY Amir Syarifudin.

Menurut dia, setiap hari volume sampah yang terangkut ke TPST Piyungan dalam satu hari mencapai 600 ton, yang kemudian ditumpuk dan diurug dengan tanah. Namun selama ini sering muncul persoalan dalam proses pengelolaan sampah di TPST yang menangani sampah dari tiga daerah yaitu Sleman, Kota Yogyakarta dan Bantul itu.

Seperti belum lama ini terjadi penutupan satu dermaga untuk truk pengangkut sampah di kawasan TPST Piyungan, sehingga yang hanya satu dermaga mengakibatkan antrean panjang truk masuk kawasan TPST dan berdampak pada keresahan masyarakat pemukiman sekitar.