Menurut Amin, uji praklinis pada hewan membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua bulan.
Dia mengatakan dalam pengembangan vaksin tersebut, tantangan yang dihadapi adalah karena bekerja dengan sel maka harus berhadapan dengan kondisi ada sel yang tumbuh dengan cepat dan ada yang lambat. Sehingga prosesnya harus diikuti secara menyeluruh hingga diperoleh protein rekombinan yang ditargetkan.
Setelah bibit vaksin diserahkan ke PT Bio Farma, maka PT Bio Farma akan memformulasikan bibit vaksin agar bisa disiapkan untuk uji klinis pada manusia. Amin menuturkan uji klinis fase satu pada manusia akan bisa dilakukan pada trimester kedua tahun 2021.