REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Semua pasien Covid-19 di unit perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat El Husseineya Mesir dinyatakan meninggal dunia setelah pasokan oksigen ke bangsal rumah sakit gagal didistribusikan. Hal itu diketahui melalui rekaman yang diambil oleh salah satu kerabat pasien di RS di provinsi Ash Sharqia yang kemudian menjadi viral di media sosial.
Fatima Al-Sayed Mohamed Ibrahim, 66 tahun, termasuk di antara pasien yang dirawat di pusat karantina. Insiden itu terjadi setelah kadar oksigen hampir di bawah dua persen dan tidak ada tekanan yang cukup maupun oksigen yang cukup untuk menyelamatkan nyawa pasien, seperti dilansir di Middle East Monitor, Rabu (6/1).
Itu adalah insiden kedua yang terjadi setelah pasien di ICU di Rumah Sakit Umum Zefta mengalami nasib yang sama. Tragedi itu menyoroti korupsi dan kelalaian di jantung pemerintahan yang berkuasa Mesir.
Menteri Kesehatan Mesir Hala Zayed mengklaim bahwa pasien tidak meninggal karena kekurangan oksigen dan menuduh Ikhwanul Muslimin menyebarkan rumor. Direktur rumah sakit tersebut, Dr Muhammad Sami Al-Najjar, berbicara dalam video lain yang mengklaim bahwa situasinya normal. Dia membantah bahwa ada kekurangan oksigen. Dia mengatakan pasien meninggal karena sebab alamiah, karena usia tua atau penyakit kronis lainnya.
Gubernur Ash Sharqia, Dr Mamdouh Gorab, mengatakan empat pasien, bukan seluruh bangsal, meninggal. Ada laporan yang belum dikonfirmasi di Facebook, yaitu pria yang merekam adegan tersebut telah ditangkap setelah Gorab meminta pasukan keamanan untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab merekam insiden tersebut.
Hal yang juga menjadi sorotan adalah foto seorang perawat yang mengenakan seragam lengkap, duduk di lantai di sudut unit, terkejut dengan apa yang terjadi. Laporan menyatakan bahwa perawat didenda karena tidak bekerja selama masa-masa sulit pandemi Covid-19 sekarang ini.