REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM - Sudan pada Rabu mengumumkan pihaknya menandatangani kesepakatan yang disponsori Amerika Serikat (AS) untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Kabinet Sudan mengatakan Menteri Kehakiman Nasur Aldin Abdul Bari menandatangani Perjanjian Abraham dengan Menteri Keuangan AS Steven Munich, yang tiba di Khartoum pada Rabu.
Dengan menandatangani perjanjian tersebut, Sudan telah bergabung bersama Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dalam mengakui Israel. Kedua negara Teluk tersebut menandatangani Perjanjian Abraham pada September lalu dalam sebuah upacara yang diadakan di Gedung Putih.
Pada bulan Oktober, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Sudan akan menormalisasi hubungannya dengan Israel. Kesepakatan normalisasi telah menuai kecaman luas dari warga Palestina, yang mengatakan kesepakatan itu mengabaikan hak-hak mereka dan tidak melayani kepentingan Palestina.
Sebelumnya pada Rabu, Sudan dan AS menandatangani nota kesepahaman untuk membayar USD1 miliar dari utang Sudan ke Bank Dunia. Penandatanganan itu dilakukan satu bulan setelah Washington menghapus Sudan dari daftar negara sponsor terorisme.
Langkah tersebut akan memungkinkan Sudan untuk mendapatkan kembali akses ke lebih dari USD1 miliar dalam pembiayaan tahunan dari Bank Dunia untuk pertama kalinya dalam 27 tahun terakhir.