Ahad 10 Jan 2021 00:28 WIB

Kopilot Diego Mamahit Dikenal Loyal dan Ramah

Keluarga dan kerabat optimistis Diego dan seisi Sriwijaya selamat.

Seorang anggota Yonko Paskhas 465 Lanud Supadio memasang kertas berisi daftar penumpang pesawat Sriwijaya Air di Posko Informasi Bandara Supadio Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (9/1/2021). Tim DVI Biddokes Polda Kalbar mulai mengumpulkan pengambilan data keluarga dari 53 penumpang Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.
Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Seorang anggota Yonko Paskhas 465 Lanud Supadio memasang kertas berisi daftar penumpang pesawat Sriwijaya Air di Posko Informasi Bandara Supadio Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (9/1/2021). Tim DVI Biddokes Polda Kalbar mulai mengumpulkan pengambilan data keluarga dari 53 penumpang Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kru Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak Sabtu (9/1) sekitar pukul 16.30 WIB, adalah kopilot Diego Mamahit. Ia dikenal sebagai sosok yang loyal dan ramah.

Salah seorang teman sekolah Diego, Alfred, di Jakarta, Sabtu (9/1), mengatakan saat masih bersekolah bersama, Diego dikenal sebagai anak yang santun dan ramah. “Diego kalau dulu orangnya friendly (ramah) banget sama orang lain, kalau sama kita teman-teman dekatnya juga loyal banget sih,” kata dia.

Baca Juga

Diego lulusan SMAN 5 Bekasi. Ia yang lulus SMA pada 2005, memilih jurusan IPS dan berada di kelas Sos 5.

Biasanya Diego akrab dipanggil Ego oleh sahabat-sahabat dekatnya. Saking ramahnya, rumah Diego selalu dijadikan tempat berkumpul oleh teman-teman satu gengnya.

“Rumahnya dia memang suka buat tempat kita kumpul main bareng,” kata Alfred.

Ia mengaku terakhir bertemu Diego pada 2018, ketika itu Diego telah menikah. “Setelah menikah dan berkeluarga dia berubah menjadi sosok yang family man banget,” kata Alfred.

Alfred mengaku kaget dan merasa terpukul saat mendengar berita bahwa nama sahabatnya masuk dalam manifest pesawat Sriwijaya yang hilang kontak dan tercatat sebagai First Officer (FO).

“Syok sih, tapi saya sudah mengobrol dengan keluarganya dan mereka optimistis dan kita juga masih optimistis kok,” kata dia. Alfred mengajak semua saja untuk berdoa yang terbaik bagi Diego dan seluruh penumpang serta kru yang berada dalam pesawat Sriwijaya SJ 182.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement