Kamis 14 Jan 2021 04:05 WIB

Menlu Iran Sebut Pompeo Tebar Kebohongan Jelang Lengser

Pompeo menganggap Iran menjadi markas baru Alqaidah.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif
Foto: AP/Matias Delacroix
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif, Selasa (12/1) membantah tudingan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo yang menyebut Iran memiliki hubungan dengan Alqaidah. Zarif menyebut tuduhan itu "kebohongan yang berisi hasutan".

"Pompeo mengakhiri karirnya dengan menyebar banyak hasutan dan kebohongan dengan merujuk pada klaim AQ (Alqaidah) dan seolah-olah mengungkap informasi rahasia tentang Iran," kata Zarif sebagaimana dikutip dari unggahannya di media sosial Twitter.

Baca Juga

"Tidak ada yang dapat dibohongi (oleh Pompeo, red). Seluruh teroris 9/11 berasal dari Timur Tengah yang jadi daerah favorit @SecPompeo, tidak ada yang berasal dari Iran," kata Zarif menyebut akun Twitter resmi Mike Pompeo.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Selasa (12/1), mengatakan Alqaidah membangun markas baru di Iran. Menurut dia, AS tidak memiliki banyak pilihan saat Alqaidah bersembunyi di Iran.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengatakan Iran telah menjadi korban terorisme AS serta kelompok-kelompok yang terhubung oleh AS selama bertahun-tahun. Padahal  iran memiliki rekam jejak yang jelas saat melawan Alqaidah dan ISIS.

Koran The New York Times pada November 2020 melaporkan salah satu pimpinan Alqaidah, Abu Muhammad al-Masri, telah ditembak mati oleh intelijen Israel di Iran. Al-Masri merupakan orang yang diduga terlibat sebagai dalang pengeboman dua kedutaan besar AS di Afrika.

Namun, Iran membantah berita itu dan otoritas setempat menyebut tidak ada teroris Alqaidah yang berlindung di wilayahnya.

sumber : Antara/Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement