REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah SAW sebagaimana manusia biasa, pernah meneteskan air mata. Hal ini termasuk dalam sifatnya yang jaiz, atau boleh sebagai manusia
Ada beberapa perkara yang membuat Rasulullah SAW menangis. Sebagaimana dijelaskan dalam laman Mawdoo, pertama, kehilangan keluarga tercinta. Misalnya, Rasulullah menangis saat putrinya, Ummu Kultsum, jatuh sakit.
Penyakit tersebut bertambah parah hingga Ummu Kultsum merasa ajalnya sudah dekat. Dia pun tetap di tempat tidurnya dengan terus berzikir mengingat Allah SWT.
Lalu esok paginya, Ummu Ayyasy, masuk ke ruangan Ummu Kultsum dan melihat putri Nabi SAW itu sedang dalam sakaratul maut. Kemudian Nabi Muhammad SAW datang dan melihat kondisi putrinya di saat-saat terakhir.
Ketika itulah air mata Nabi SAW menetes dari matanya. Dan saat itu pula Ummu Kultsum berpulang. Rasulullah SAW menangis hingga membuat orang-orang di sekitarnya turut menangis.