Jumat 15 Jan 2021 05:58 WIB

3 Perkara yang Pernah Membuat Nabi Muhammad Menangis

Nabi Muhammad SAW pernah menangsi layaknya manusia biasa

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Nabi Muhammad SAW pernah menangsi layaknya manusia biasa. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: republika
Nabi Muhammad SAW pernah menangsi layaknya manusia biasa. Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah SAW sebagaimana manusia biasa, pernah meneteskan air mata. Hal ini termasuk dalam sifatnya yang jaiz, atau boleh sebagai manusia

Ada beberapa perkara yang membuat Rasulullah SAW menangis. Sebagaimana dijelaskan dalam laman Mawdoo, pertama, kehilangan keluarga tercinta. Misalnya, Rasulullah menangis saat putrinya, Ummu Kultsum, jatuh sakit.

Penyakit tersebut bertambah parah hingga Ummu Kultsum merasa ajalnya sudah dekat. Dia pun tetap di tempat tidurnya dengan terus berzikir mengingat Allah SWT.

Lalu esok paginya, Ummu Ayyasy, masuk ke ruangan Ummu Kultsum dan melihat putri Nabi SAW itu sedang dalam sakaratul maut. Kemudian Nabi Muhammad SAW datang dan melihat kondisi putrinya di saat-saat terakhir.

Ketika itulah air mata Nabi SAW menetes dari matanya. Dan saat itu pula Ummu Kultsum berpulang. Rasulullah SAW menangis hingga membuat orang-orang di sekitarnya turut menangis.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement