Ahad 17 Jan 2021 11:34 WIB

Pesan Ayah dalam Mimpi Buat Ibu dan Anak Jadi Mualaf

Ibu dan anak jadi mualaf setelah ada pesan ayah saat mimpi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Hafil
Pesan Ayah dalam Mimpi Buat Ibu dan Anak Jadi Mualaf. Foto:   Mualaf/Ilustrasi
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Namun, saat itu, Dea masih menjadi seorang Non-Muslin. Sampai akhirnya Marshanda dan anak sulungnya memutuskan untuk mengucapkan syahadat pada Juli 2020 di masjid dekat rumahnya dengan dampingan ustadz yang kebetulan anak dari teman almarhum ayah kandungnya. Kejadian itu disaksikan oleh ibu, keluarga kakaknya, dan suaminya. Bersyukur, suami sangat senang saat Marshanda menjadi seorang Muslim.

 

“Saya senang sekali menjadi seorang Muslim dan suami juga senang. Saya tidak pernah merasa terpaksa ketika menjadi seorang Muslim. Saat menjadi Muslim, saya merasa ada ketenangan hati, ketentraman, lebih memuliakan sesama manusia dan hewan, serta banyak hal yang tidak saya rasakan ketika saya belum menjadi Muslim bahkan rezeki pun Alhamdulillah lebih mengalir,” ucap dia.

 

Melihat kakak dan ibu yang menjadi mualaf, itu membuat Dea semakin penasaran tentang Islam. Awalnya dia merasa bingung atas ajakan ibunya. “Awalnya aku bingung karena menurut aku semua agama sama. Sama-sama mempunyai Tuhan, sama-sama mempunyai kitab, dan sama-sama membuat damai,” kata Dea.

 

Sampai suatu saat, Dea bermimpi seorang mendatanginya. Dia memakai jubah hitam dan mengatakan ‘coba belajar Islam, nanti kamu akan dapat jawabannya.’ Saat bangun dari mimpi, Dea merasa bingung dan penasaran atas apa yang dimaksud dari jawaban tersebut. Kemudian, saat itu juga dia mulai belajar tentang Islam, shalat, dan ritual ibadah lain, seperti menjalankan puasa sunnah dan mengaji. Dia juga mengikuti kajian bersama sahabatnya.

Seiring berjalannya waktu, Dea merasa semakin nyaman mempelajari tentang Islam. Sebelum memutuskan untuk menjadi mualaf, dia meminta persetujuan ayahnya. Syukurnya, sang ayah mendukungnya.

 

“Jadi saat itu aku sudah merasa yakin dan ayah setuju. Aku akhirnya membaca kalimat syahadat di masjid yang sama saat bunda dan abang jadi mualaf dan didampingi ustadz yang sama juga,” ujar dia.

 

Sekarang, Dea mengaku merasa lebih tenang dan masih terus belajar tentang Islam bersama ibu dan kakaknya. Misal, mendengar kajian daring atau membaca kisah Nabi.

 

“Saya berharap suami saya bisa menjadi seorang Muslim juga. Tapi saya tidak pernah memaksa jika ke depannya suami saya tetap menganut agamanya (saat ini). Doa dan harapan saya menginginkan dengan sangat bisa seagama,” kata Marshanda. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement