Selasa 19 Jan 2021 04:40 WIB

Tulungagung Waspasdai Potensi Klaster Hajatan

Satu orang tokoh tamu hajatan positif Covid-19 dan dirawat.

Ilustrasi Covid-19. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengimbau warga untuk mewaspadai munculnya klaster hajatan.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengimbau warga untuk mewaspadai munculnya klaster hajatan.

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengimbau warga untuk mewaspadai munculnya klaster hajatan di daerah itu. Di Tulungagung ditemukan kasus Covid-19 baru pada salah satu penerima tamu sebuah pesta pernikahan.

Penerima tamu berinisial SGT saat ini menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD dr. Iskak, Tulungagung. "Karena posisinya sebagai penerima tamu, dan selama hajatan sangat aktif, maka sangat mungkin telah terjadi klaster hajatan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung Galih Nusantoro di Tulungagung, Senin (18/1).

Baca Juga

Saat ini, lanjut Galih, tim Satgas Covid-19 Tulungagung masih terus melakukan tracing atau penelusuran terhadap kontak erat, serta para tamu undangan dan panitia hajatan lain yang diduga terlibat. SGT ini disebut Galih merupakan seorang kepala desa, sehingga interaksinya selama hajatan berlangsung sangat aktif.

"Dari pengakuan yang bersangkutan (SGT), saat hajatan kondisi tubuhnya memang sudah kurang enak,” kata Galih.

SGT sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Orpeha Tulungagung, namun lantaran kondisinya terus menurun, SGT dirujuk ke RSUD dr. Iskak.

Pelaksanaan tracing dilakukan tim epidemiologi Dinkes Tulungagung dengan mendatangi rumah para kontak erat untuk mencegah kerumunan. “Kenapa tidak bisa dikumpulkan, karena ada keengganan jadi kita pilih door to door,” kata Galih.

Galih mengatakan, potensinya terjadi klaster hajatan saat ini sangat besar, namun belum terdeteksi. "Tetap ada potensi, kita lihat interaksi yang bersangkutan," ujarnya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 pada Ahad (17/1) tercatat ada penambahan 25 kasus positif Covid-19 baru, satu orang meninggal dan sembuh tujuh orang. Total pasien positif Covid-19 menjadi 1.772 orang, sembuh 1.377, meninggal 42 orang, karantina 70 orang, isolasi mandiri 49 orang dan dirawat sebanyak 234 orang.

Dengan data di atas, tingkat kesembuhan Covid-19 Kabupaten Tulungagung menjadi 77,7 persen.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement