Selasa 19 Jan 2021 13:32 WIB

Calon Menkeu AS Dorong Kongres Atasi Resesi Akibat Pandemi

Langkah cepat Kongres meloloskan paket bantuan akan mencegah banyak 'penderitaan'.

Rep: Lintar Satria/ Red: Fuji Pratiwi
Janet Yellen. Calon Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, meminta Kongres berbuat lebih banyak dalam mengatasi resesi ekonomi akibat pandemi.
Foto: AP/Jacquelyn Martin
Janet Yellen. Calon Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, meminta Kongres berbuat lebih banyak dalam mengatasi resesi ekonomi akibat pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen meminta Kongres berbuat lebih banyak dalam mengatasi resesi ekonomi akibat pandemi. 

Associated Press pada Selasa (19/1) melaporkan, Yellen mengatakan bila bantuan dihentikan, resesi terancam berlangsung lebih lama dan lebih buruk.

Baca Juga

"Tanpa aksi lebih lanjut, AS berisiko berada adalam resesi yang lebih lama, lebih menyakitkan dari yang sekarang dan kerusakan ekonomi jangka panjang nantinya," kata Yellen dalam pernyataan yang disiapkan untuk sidang konfirmasi dihadapan Komite Keuangan Senat, Kamis (21/1) mendatang.

Yellen, perempuan pertama yang akan memimpin Kementerian Keuangan AS, diperkirakan sedikit kesulitan untuk mendapatkan persetujuan dari Senat. Partai Demokrat akan menguasai Kongres bila dua Senator dari Georgia mulai menjalani tugasnya.

Yellen juga perempuan pertama yang duduk di Kursi Gubernur Bank Sentral AS, The Federal Reserve. Dalam pernyataan tersebut ia mengatakan aksi cepat Kongres untuk meloloskan paket bantuan senilai tiga triliun dolar AS pada musim semi dan ditambah paket bantuan 900 miliar dolar AS bulan lalu berhasil 'mencegah banyak penderitaan'.

Namun katanya, walaupun dengan bantuan luar biasa dari pemerintah. Tetapi pandemi tetap menyebabkan 'kerusakan yang luas'.

"Klaim 18 juta asuransi pengangguran dibayarkan setiap pekannya, rak-rak bank makanan akan kosong, kerusakan kian meluas dan seperti yang diungkapkan presiden terpilih Kamis lalu, respon kami juga harus begitu," kata Yellen.

"Selama beberapa bulan ke depan, kami membutuhkan lebih banyak bantuan untuk mendistribusikan vaksin, membuka kembali sekolah, membantu negara bagian mempertahankan pekerjaan pemadam kebakaran dan guru," kata Yellen.

Ia mengatakan pemerintah juga harus menggelontorkan lebih banyak uang untuk membantu keluarga yang kelaparan atau terancam kehilangan rumah. Pekan lalu Biden mengungkapkan rencana bantuan senilai 1,9 triliun dolar AS untuk membantu keluarga, bisnis dan komunitas lokal.

Ia juga berjanji akan menggelontorkan lebih banyak dana untuk membantu memproduksi dan mendistribusikan vaksin. Anggota Kongres dari Partai Demokrat mendukung langkah tersebut tapi banyak anggota Partai Republik yang khawatir besarnya dana yang dibutuhkan membuat anggaran federal defisit.

Yellen mengatakan, ia dan Biden menyadari semakin tingginya beban utang negara. "Namun saat ini, suku bunga berada di titik terendahnya, hal tercerdas yang dapat kami lakukan adalah melakukan hal besar," kata Yellen.

"Dalam jangka panjang, saya yakin manfaatnya melebihi harga yang harus dibayar terutama bila kami peduli untuk membantu masyarakat yang kesulitan untuk waktu yang lama," kata Yellen.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement