REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan pertemuan secara virtual dengan jajaran direksi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) guna membahas persiapan peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Tunai.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/1) mengatakan Gerakan Nasional Wakaf Tunai rencananya akan diluncurkan pada Senin (25/1).
"Tadinya (peluncurannya) besok (Kamis, 21/1), jadi persiapannya hari ini. Tapi ternyata ditunda, jadi Senin peluncurannya. Jadi tadi hanya diskusi," kata Masduki.
Peluncuran tersebut rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Gerakan Nasional Wakaf Tunai merupakan inisiasi Wapres Ma’ruf Amin sebagai upaya untuk mendukung percepatan pembangunan nasional melalui partisipasi masyarakat dalam mengumpulkan dana sosial. Wapres menilai metode wakaf tunai dapat turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya, dalam peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2020, Ma’ruf Amin mengatakan dirinya sudah mendapatkan lampu hijau dari Presiden Joko Widodo untuk membangun gerakan wakaf tunai tersebut.
Selain dapat mengumpulkan dana sosial, menurut Ma'ruf Amin, wakaf juga merupakan salah satu bentuk sedekah jariyah yang dalam agama Islam pahalanya tidak pernah terputus.
"Orang kalau meninggal dunia amalnya putus, kecuali tiga yang salah satunya itu sedekah yang terus mengalir. Kata ulama itu wakaf, karena modalnya tidak akan hilang," kata Ma’ruf.
Wapres menjelaskan dana sosial dari umat Islam, yang terkumpul melalui wakaf tunai tersebut, akan bersifat abadi yang jumlah pokoknya tidak boleh berkurang, namun manfaatnya akan terus berkembang. Pengelolaan dan pengembangan wakaf tunai tersebut memerlukan inovasi dan kreatifitas untuk dapat menghasilkan maslahat bagi masyarakat.
"Wakaf akan terus berkembang, diinvestasikan menjadi dana abadi umat yang besar. Ini dalam rangka pengembangan dana sosial masyarakat. Itu yang Insya Allah akan kita kembangkan dalam upaya pengembangan zakat ini," ujar Wapres.