Meskipun hal itu disebabkan oleh prosedur yang tidak lengkap untuk persetujuan vaksin di beberapa negara maju seperti Australia, Selandia Baru, Jepang dan Korea Selatan, vaksinasi massal tidak dapat dimulai karena sebagian besar negara tidak mempunyai akses ke vaksin-vaksin yang ada.
Pada Senin, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyoroti ketidaksetaraan global dalam akses ke vaksin dalam salah satu pidatonya. Sementara, 39 juta dosis telah diberikan di 49 negara berpenghasilan tinggi, hanya 25 dosis telah diberikan di negara berpenghasilan paling rendah.
"Saya harus terus terang, dunia berada di ambang kehancuran moral yang dahsyat - dan harga dari kegagalan ini akan dibayar dengan nyawa dan mata pencaharian di negara-negara termiskin di dunia," kata Ghebreyesus.
Reservasi vaksin virus Covid-19 oleh negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah melalui perjanjian bilateral mencegah akses global yang adil terhadap vaksin.