REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar agenda muhasabah dan istighasah pada Kamis (28/1) malam ini melalui tayangan virtual dengan pusat acara berada di Masjid Istiqlal Jakarta.
Sekretaris Jenderal MUI, Buya Amirsyah Tambunan, menyampaikan agenda tersebut dilatarbelakangi berbagai bencana di awal 2021 dan masalah selama pandemi Covid-19.
"Musibah banjir, longsor dan gempa terjadi di tengah pandemi Covid-19 yang sudah hampir setahun belum reda. Berbagai ikhtiar telah dilakukan mulai dari penanganan banjir, longsor, termasuk penemuan GeNose yang kita apresiasi dari ahli di Universitas Gadjah Mada," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (28/1).
Selain itu, lanjut Buya Amirsyah, ikhtiar di bidang kesehatan juga bermunculan yaitu dengan maraknya ramuan herbal yang tentunya bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh di tengah pandemi.
"Semua ikhtiar ini tentu wajib diiringi dengan doa dalam bentuk istighasah ini. Di satu sisi ikhtiar menjadi kewajiban, di sisi lain doa juga kewajiabn sebagai orang beriman," tutur dia.
Mengutip surat Al-Baqarah ayat 186, Buya Amirsyah mengatakan, kewajiban seorang Muslim agar doanya dikabulkan yaitu menjalankan atau memenuhi segala yang diperintahkan Allah SWT dan beriman kepada-Nya. Allah SWT berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al-Baqarah ayat 186).
Setelah berdoa, lanjut Buya Amirsyah, seorang Muslim diperintahkan untuk bertawakal kepada Allah SWT. "Jadi ada tiga, yaitu ikhtiar, doa dan tawakal. Dengan muhasabah atau introspeksi diri ini, semua komponen bangsa, termasuk pemerintah, partai politik, harus sadar bahwa apa yang telah dilakukan tentu harus diintrospeksi," katanya.
Sebab, Buya Amirsyah mengakui ada hal yang menyimpang selama ini, terutama saat pandemi terjadi. Dia pun menyinggung soal pejabat sekelas menteri yang melakukan korupsi bantuan sosial yang diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
"Di tengah pandemi ternyata korupsi belum mereda. Bayangkan, uang Covid dikorupsi, ironis sekali. Bangsa ini di satu sisi religius, tetapi di sisi lain masih disisipi hal-hal koruptif. Tentu harus dilakukan perenungan untuk diperbaiki agar kembali ke jalan yang benar. Caranya dengan ikhtiar, doa dan tawakal," ucapnya.
Kegiatan ini akan disiarkan live di akun resmi media sosial MUI dan channel youtube resmi MUI official TVMUI serta sejumlah channel youtube lainnya antara lain 164 channel dan menara62. Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI dijadwalkan hadir secara virtual dalam istighasah ini. Istighasah akan dipimpin Pemimpin Majelis Rasulullah Habib Nabil Al-Musawa