REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Agensi Big Hit Entertainment dan perusahaan pengembang Naver berkolaborasi. Naver mengadakan rapat dewan dan memutuskan menginvestasikan 410 miliar won (sekitar Rp 5,1 triliun) ke dalam anak perusahaan Big Hit Entertainment, beNX, pada Rabu (27/1).
BeNX mengoperasikan platform komunitas penggemar, Weverse. Sebagai hasil dari investasi tersebut, Naver memperoleh 49 persen saham di beNX, bahkan perusahaan mengalihkan bisnis V Live ke beNX. Kemudian, beNX akan diubah namanya menjadi Weverse Company Inc.
Naver mengungkapkan akan membuat platform komunitas penggemar global baru dengan berkolaborasi dengan Big Hit Entertainment dan menggabungkan pengguna, konten, dan layanan V Live dan Weverse, platform yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan. Naver ingin mendapatkan keunggulan kompetitif yang lebih besar dalam industri fandom dengan bekerja bersama Big Hit Entertainment.
Dilansir di Soompi pada Kamis (28/1), strateginya adalah Big Hit Entertainment memimpin bisnis, sementara Naver menyediakan teknologi dan keterampilan untuk memperkuat layanan. Naver adalah pemimpin dalam transmisi konten dan teknologi streaming langsung, serta bidang platform komunitas. Naver berharap dapat menggabungkan kehebatan teknologinya dengan kemampuan bisnis Big Hit Entertainment.
Integrasi kedua platform tersebut diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu tahun. Kepala Naver's Group dan CIC, organisasi yang bertanggung jawab atas V Live, Naver Cafe, Band, dan platform komunitas lainnya, Kim Joo-kwan memimpin proses integrasi itu.
Selama periode integrasi, setiap layanan (V Live dan Weverse) akan dioperasikan seperti sebelumnya. Perusahaan ingin menambahkan artis global untuk menciptakan platform komunitas penggemar-artis terbaik, di mana penggemar dapat menikmati konten artis dan berkomunikasi dengan mereka.
CEO Naver, Han Seong-sook, meyakini kolaborasi itu akan membuat perusahaan menjadi pemain yang tak tertandingi di pasar hiburan global. "Budaya fandom yang selama ini dianggap sebagai salah satu fanatik idola, kini menyebar ke berbagai bidang, menciptakan nilai budaya dan ekonomi baru, dan berkembang," kata Han.
Atas dasar itu, dia ingin menemukan potensi untuk pertumbuhan di pasar global, melalui V Live dan Weverse, yang terdiri dari lebih dari 85 persen penggemar internasional. "Kami akan bekerja untuk membuat budaya fandom yang berasal dari Big Hit dan K-pop melampaui Asia dan Amerika Utara, dan menjadi budaya hiburan arus utama di Eropa, Amerika Selatan, dan di seluruh dunia," ujar Han.
Sejak diluncurkan pada 2019, CEO Big Hit Entertainment Park Ji-won berbagi Weverse telah tumbuh secara eksponensial. Melalui kolaborasi umum dengan Naver, dia meyakini ada harapan tinggi untuk sinergi antara Weverse dan V Live, sehingga budaya K-pop tak tertandingi di pasar global melalui platform komunitas penggemar yang berkembang lebih jauh.