Jumat 29 Jan 2021 14:01 WIB

IPK Merosot, Febri Diansyah: Ini Menyedihkan

Dari sembilan indikator IPK, Indonesia mengalami penurunan di lima di antaranya.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agus Yulianto
 Febri Diansyah
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Febri Diansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menilai, miris melihat merosotnya indeks persepsi korupsi (IPK) berdasarkan survei yang dilakukan Transparency International Indonesia (TII). Dia meminta, pemerintah berhenti mengatakan berhasil melakukan pemberantasan korupsi.

"Ini juga menyedihkan. Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Indonesia turun dari 40 ke 37. Kita di ranking 102 dari 180 negara. Padahal, rata-rata CPI Asia Pasific 45 dan global 43," kata Febri Diansyah dikutip akun twitternya, Jumat (29/1).

Melihat hal tersebut, dia lantas mempertanyakan komitmen pemberantasan korupsi di Indonesia, dampak dari revisi UU KPK serta pelemahan KPK. Dia juga menanyakan, apakah menurunnya IPK tersebut juga dapat menjadi peringatan cukup bagi pemerintah, parlemen, peradilan dan lain-lainnya.

Dari sembilan indikator IPK, Indonesia mengalami penurunan di lima di antaranya. Sedangkan tiga nilai lainnya tidak berubah dan satu indikator naik tipis. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement