REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China mulai mengoperasikan secara komersial unit pertama dari Hualong One, reaktor nuklir air bertekanan generasi ketiga, pada Sabtu (30/1). Dengan beroperasinya reaktor tersebut, Beijing mengklaim telah berhasil menguasai teknologi nuklir.
"Ini menandai bahwa China telah menguasai teknologi tenaga nuklir independen generasi ketiga setelah Amerika Serikat (AS), Prancis, Rusia, dan lainnya," kata China National Nuclear Corp (CNNC) dalam sebuah pernyataan lewat akun resmi WeChat-nya.
Unit pertama Hualong One berada di Kota Fuqing, Provinsi Fujian. Setelah melewati pekerjaan konstruksi selama lebih dari lima tahun, reaktor itu mulai terhubung ke jaringan listrik pada 27 November tahun lalu.
Menurut CNNC, unit Hualong One didesain untuk memiliki umur 60 tahun. Memiliki kapasitas terpasang masing-masing 1,161 juta kilowatt. Saat ini China sedang membangun unit kedua Hualong One yang juga berlokasi Fuqing. Pembangunannya diprediksi rampung tahun ini.
CNNC mengatakan proyek itu akan membantu China mengamankan energi nasionalnya dan mencapai netralitas karbon.