Kamis 04 Feb 2021 08:52 WIB

Partai Demokrat Jabar Tegaskan Loyal pada AHY

Ketua DPD Jabar mengatakan, kader mencintai dan mengidolakan AHY sebagai ketum.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Barat (Jabar) memastikan kadernya tetap loyal pada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meski diterpa isu kudeta. "Pasti. Prinsipnya, harus fatsun, karena Mas AHY adalah Ketum yang telah dipilih secara demokratis," ujar Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Asep Wahyuwijaya alias AW, di Bogor, Rabu (3/2).

Asep yang juga ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jabar itu menyatakan, saat ini, kondisi para kader di Jabar solid. Ia mengatakan, kader saat ini tengah mencintai AHY selaku Ketum.

Baca Juga

"Jadi, ketika ada oknum-oknum dari internal atau eksternal Partai Demokrat yang mencoba untuk mengacaukan soliditas Partai Demokrat, saya pastikan bahwa mereka amat salah bacaannya," kata legislator asal Kabupaten Bogor itu pula.

Menurutnya, para pengurus dan kader Partai Demokrat mengidolakan AHY karena instruksi-instruksi yang disampaikan putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berupa perintah untuk turun membantu rakyat. "Tanpa disuruh dan diimbau pun, saya melihat pengurus dan kader di daerah memang sedang mengidolakan Ketumnya," ujar AW lagi.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat AHY menyebutkan bahwa ada upaya kudeta merebut partainya yang melibatkan pejabat di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut AHY, pengambilalihan posisi pucuk partainya disinyalir akan dilakukan lewat kongres luar biasa (KLB) dan akan menjadi jalan menjadi calon presiden pada Pemilu 2024.

Baca juga : Nadiem Tiadakan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan

"Konsep dan rencana yang dipilih para pelaku untuk mengganti dengan paksa Ketum PD yang sah adalah dengan menyelenggarakan KLB," ujar AHY di Jakarta, Senin (1/2).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement