Jumat 05 Feb 2021 21:07 WIB

Nakes yang Alami KIPI di Garut Masih Pemulihan Psikologis

Dinkes Kabupaten Garut belum mengungkap penyebab KIPI nakes usai vaksinasi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Petugas membawa kotak berisi vaksin COVID-19 Sinovac di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (26/1/2021). Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menerima sebanyak 12.200 vaksin COVID-19 Sinovac sebagai tahap satu pendistribusian vaksin dengan prioritas penyuntikan kepada pejabat daerah dan tenaga kesehatan di Kabupaten Garut.
Foto:

Angka kematian tenaga kesehatan (nakes) akibat tekonfirmasi positif Covid-19 kembali bertambah. Seorang nakes di Kabupaten Garut dilaporkan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Kabupaten Garut.

 

"Iya tadi (nakes positif Covid-19) meninggal. Saya juga belum tahu info lengkapnya," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Leli Yuliani, saat dihubungi Republika, Jumat (5/2).

 

Kasus meninggalnya nakes akibat Covid-19 di Kabupaten Garut bukanlah yang kali pertama. Sudah terdapat dua nakes yang meninggal dunia di daerah berjuluk "Swiss van Java" itu.

 

Ia menyebutkan, hingga saat ini total nakes yang terkonfirmasi di Kabupaten Garut sudah lebih dari 500 orang. Dua di antaranya meninggal dunia.

"Yang masih aktif sekitar 40 kasus," kata Leli.

 

Ia menambahkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut sudah melakukan sejumlah cara untuk mengantisipasi adanya nakes yang terpapar Covid-19. Misalnya, penerapan protokol kesehatan (prokes) telah dilakukan dengan ketat di tempat mereka bekerja.

 

Kendati demikian, dinas kesehatan tak bisa memastikan perilaku para nakes di luar tempat kerja. "Mereka mungkin di tempat kerja jaga (prokes), tapi tak tahu di luar tempat kerja," ujar Leli.

 

Ia menjelaskan, saat ini penularan Covid-19 sudah tidak bisa lagi dicari tahu sember awalnya secara pasti. Sebab, kasusnya sudah teramat banyak.

 

"Hampir 30 persen masyarakat kalau diperiksa mah positif. Karena terbatas saja testing jadi gak ketahuan semua," kata dia.

 

Sebelumnya, Humas RSUD dr Slamet Kabupaten Garut, Cecep Ridwan mengatakan, nakes berusia 36 tahun itu meninggal pada Jumat sekira pukul 13.18 WIB. Ia menambahkan, kasus meninggalnya nakes itu merupakan yang pertama berasal dari lingkungan RSUD dr Slamet.

 

Nakes itu telah dirawat di RSUD dr Slamet sejak 19 Januari 2021. Ia dirawat bersama istrinya, yang juga nakes, karena terpapar Covid-19.

 

"Istrinya juga sama nakes dan dirawat di sini," kata dia.

 

Menurut Cecep, dalam beberapa hari terakhir kondisi nakes yang meninggal dunia itu terus menurun. Bahkan, nakes itu sempat dilarikan ke ruang ICU.

 

Cecep mengatakan, seluruh staf RSUD dr Slamet sangat berduka dan kehilangan atas kepergian nakes tersebut. Ia berharap, tak ada lagi yang meninggal akibat Covid-19.

 

photo
Pasien berbohong ke dokter (ilustrasi) - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement