Ahad 07 Feb 2021 16:34 WIB

Bupati Purbalingga: 'Jateng di Rumah Saja' Berjalan Efektif

Selama dua hari, ruas-ruas jalan di Purbalingga relatif sepi.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah anak mengayuh sepeda di jalan protokol yang sepi saat pelaksanaan Jawa Tengah di rumah saja. Seluruh pertokoan, mal, tempat hiburan dan pasar tutup selama dua hari pada tanggal 6 - 7 Februari saat pemberlakuan Jawa Tengah di rumah saja untuk menekan jumlah kasus positif COVID-19. (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Sejumlah anak mengayuh sepeda di jalan protokol yang sepi saat pelaksanaan Jawa Tengah di rumah saja. Seluruh pertokoan, mal, tempat hiburan dan pasar tutup selama dua hari pada tanggal 6 - 7 Februari saat pemberlakuan Jawa Tengah di rumah saja untuk menekan jumlah kasus positif COVID-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  PURBALINGGA -- Pelaksanaan Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' di Kabupaten Purbalingga, dinilai efektif. Hal itu disampaikan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi usai melakukan monitoring pelaksanaan gerakan tersebut, Ahad (7/2). "Selama dua hari pelaksanaan gerakan 'Jateng di Rumah Saja', ruas-ruas jalan di Purbalingga cenderung sepi," katanya.

Dia menyebutkan, hal ini menunjukkan kesadaran warga Purbalingga terhadap upaya untuk menekan laju perkembangan Covid-19, sudah cukup tinggi. "Saya menyampaikan terima kasih pada warga Purbalingga, karena telah mentaati imbauan untuk di rumah saja," kata Bupati saat melakukan monitoring di Pasar Segamas.

Baca Juga

Bersama jajaran pejabat Forkopimda, Bupati melakukan monitoring gerakan 'Jateng di Rumah Saja', di beberapa lokasi. Antara lain di Terminal Bukateja, Pasar Rakyat Bukateja, Posko Perbatasan Jompo (Purbalingga-Banyumas), Pasar Segamas Purbalingga, Objek Wisata Sanggaluri Park, Owabong Waterpark, Terminal Bobotsari dan Pasar Bobotsari.

Dalam kesempatan itu, Bupati dan rombongan juga menyaksikan  kegiatan razia dan tes antigen gratis bagi pengendara luar kota yang akan masuk wilayah Purbalingga. Berbeda dengan posko yang didirikan di Banyumas, Pemkab Purbalingga melakukan pemeriksaan pengendara kendaraan yang hendak masuk wilayahnya dengan melakukan tes antigen gratis. Mereka yang hasil tesnya negatif, diizinkan untuk masuk wilayah Purbalingga. Sedangkan yang positif, dilarang masuk wilayah Purbalingga.

Selain itu, di posko perbatasan juga dilakukan operasi yustisi bagi para pengendara yang tidak mengenakan masker. Namun sanksi bagi pelanggar yang ditemukan, hanya sebatas pembinaan.

Dalam pelaksanaan tes antigen di perbatasan ini, petugas memerintahkan satu rombongan dari Cilacap untuk belik arah. Hal ini menyusul adanya seorang dari anggota rombongan yang tes antigennya menunjukkan hasil positif. "Kami sudah beritahukan hasil tes antigen ini dengan Pemkab Cilacap," kataKepala Dinas Perhubungan (Dishub) Yani Sutrisno Udinugroho.

Dalam monitoring di sejumlah pasar tradisional, Bupati juga memastikan para pedagang dan pengunjung pasar telah melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. "Dari pemantauan yang kami lakukan, tidak ada pedagang dan pengunjung yang tidak mengenakan masker," katanya.

Dia menyebutkan, selama pelaksanaan Gerakan 'Jateng di Rumah Saja', pihaknya mengizinkan pasar-pasar tradisional untuk tetap buka. Namun aktivitas pasar, hanya dizinkan hingga pukul 11.00. "Setelah itu, pasar akan ditutup karena akan dilakukan penyemprotan disinfektan," katanya.

Selain itu, Pemkab Purbalingga juga mengizinkan sektor industri/pabrik untuk tetap berproduksi. Meski demikian, Pemkab meminta pihak pabrik memperketat pelaksanaan protokol kesehatan bagi para pekerjanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement