Senin 08 Feb 2021 15:58 WIB

BCA Syariah Targetkan Pertumbuhan Berkelanjutan di 2021

Strategi tersebut diterapkan sejak lama seiring perkembangan ekonomi.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih. BCA Syariah memasang strategi pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan pada 2021.
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih. BCA Syariah memasang strategi pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BCA Syariah memasang strategi pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan pada 2021.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, strategi tersebut konsisten diterapkan sejak lama seiring dengan perkembangan ekonomi. Terlebih, kondisi pasar terus berubah.

Baca Juga

Karena itu, maka John mengatakan, BCA Syariah harus terus melakukan inovasi di berbagai macam produk dan layanan. "Strategi kami untuk tetap selalu berada di tengah nasabah, tetap relevan, dan nasabah-sentris," kata John dalam paparan kinerja BCA Syariah tahun 2020 secara daring, Senin (8/2).

BCA Syariah mampu menunjukkan kemampuannya untuk bertahan di tengah tantangan ekonomi. Manajemen aset dan liabilitas optimal, serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik dengan senantiasa mengedepankan prinsip kehatian-hatian menjadi kunci dalam melaksanakan operasional perbankan BCA Syariah.

Tahun 2021, BCA Syariah tetap memasang target konservatif. John mengatakan, target pertumbuhan aset pada 2021 sebesar 5-10 persen, begitu juga dengan pendapatan. Sementara target pembiayaan dan DPK di kisaran 3-8 persen.

"Kita juga berharap tidak terjadi peningkatan NPF, kita jaga tetap di bawah satu persen," kata dia.

Direktur Pembiayaan dan Koperasi BCA Syariah, Rickyadi Widjaja menyampaikan, BCA Syariah selalu menjaga NPF pada kisaran 0,5-0,6 persen. Restrukturisasi yang menjadi kebijakan OJK juga cukup membantu mempertahankan rasio NPF.

Selain itu, BCA Syariah juga menjaga pertumbuhan pembiayaan yang sangat selektif. Ricky mengatakan masih, ada tantangan di tahun ini termasuk untuk pertumbuhan pembiayaan.

"Secara umum tidak ada industri yang spesifik kita hindari, karena kita yakin meski semua sedang turun, tetap ada debitur yang bagus," kata Ricky.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement