REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan kereta sudah bisa melintas di jalur hulu antara Stasiun Semarang Tawang-Stasiun Alastua. Kereta pertama yang melintasi jalur tersebut adalah KA Maharani dari Surabaya dengan tujuan akhir Semarang dengan kecepatan 10 kilometer per jam.
"Dengan beroperasinya satu jalur hulu tersebut, maka seluruh kereta api dapat kembali melalui lintas utara Jawa dan tidak perlu memutar ke lintas selatan," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus, Selasa (9/2).
Joni menjelaskan, selain upaya perbaikan jalur oleh KAI, banjir yang menggenang juga sedikit demi sedikit surut. Dia mengatakan,banjir yang sempat menggenangi Stasiun Semarang Tawang saat ini sudah surut dan pelayanan di stasiun tersebut normal kembali.
Dia memastikan perbaikan dilakukan dengan alat kerja manual untuk meninggikan jalur rel terus dilakukan hingga akhirnya dapat dilalui oleh dua Kereta Perawatan Jalan Rel (KPJR) dalam melakukan penanganan. Penanganan juga dilanjutkan dengan mendatangkan satu alat berat yakni ekskavator dan menambah batu balas kricak.
“Kami atas nama manajemen KAI mengucapkan permohonan maaf kepada para pelanggan karena terganggunya perjalanan dan pelayanan kereta api akibat banjir yang terjadi wilayah Semarang dan sekitarnya," jelas Joni.
Dia menambahkan, KAI akan terus melakukan normalisasi pada jalur ganda tersebut. Dengan begitu, Joni mengatakan nantinya kereta di seluruh lintas utara Jawa dapat dilewati kembali dengan kecepatan normal.