Jumat 12 Feb 2021 09:50 WIB

Top 5 News: Rekaman Sriwijaya Jatuh, Bunga untuk Moeldoko

Pendiri Drone Emprit Bongkar Kejanggalan Isu Aisha Wedding

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Bali mengemas sampel DNA orang tua pramugari Sriwijaya Air SJ 182 Mia Tresetyani di Denpasar, Bali, Selasa (12/1/2021). Sampel DNA tersebut selanjutnya akan dikirim ke Laboratorium DNA Pusdokkes Polri di Jakarta untuk proses identifikasi korban Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1) lalu.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Bali mengemas sampel DNA orang tua pramugari Sriwijaya Air SJ 182 Mia Tresetyani di Denpasar, Bali, Selasa (12/1/2021). Sampel DNA tersebut selanjutnya akan dikirim ke Laboratorium DNA Pusdokkes Polri di Jakarta untuk proses identifikasi korban Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak masih menyisakan duka mendalam bagi Indonesia. Sejumlah pertanyaan pun masih menggelayut di benak masyarakat, khususnya keluarga para korban. Satu di antaranya bagaimana proses jatuhnya pesawat tersebut.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun mengungkapkan detik-detik sebelum pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu jatuh di perairan Jakarta. Kabar itu menjadi berita terpopuler di Republika.co.id, Kamis (11/2). Simak berita-berita yang masuk top 5 news sepanjang 24 jam terakhir.

Baca Juga

a1. Rekaman Detik-Detik Sebelum Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan detik-detik sebelum pesawat Sriwijaya Air dengan nomor registrasi PK-CLC jatuh di perairan Kepulauan Seribu berdasarkan rekaman flight data recorder (FDR). Pesawat tipe Boeing 737-500 dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak tersebut lepas landas pukul 14.36 WIB dari runway 25R di Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Supadio.

"Setelah tinggal landas, pesawat terbang mengikuti jalur keberangkatan yang sudah ditentukan sebelumnya, kemudian FDR merekam sistem autopilot aktif di ketinggian 1.980 kaki," kata Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo dalam konferensi video, Rabu (10/2).

Petugas mengangkat bagian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ke dalam mobil di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1/2021). Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan detik-detik sebelum pesawat Sriwijaya Air dengan nomor registrasi PK-CLC jatuh di perairan Kepulauan Seribu berdasarkan rekaman flight data recorder (FDR).

Dia melanjutkan, pada saat melewati ketinggian 8.150 kaki, tuas pengatur tenaga mesin atau throttle sebelah kiri pesawat mundur atau tenaga berkurang. Semenatra itu, throttle sebelah kanan tetap.

Pada pukul 14.38 WIB, pilot pesawat tersebut meminta pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok arah 75 derajat karena kondisi cuaca. Selanjutnya, ATC mengizinkan pesawat tersebut berbelok arah.

Baca berita selengkapnya di sini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement