REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menggelar sambungan telepon pertama dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) yang baru Chung Eui-yong. Dalam percakapan itu mereka menegaskan kembali komitmen denuklirisasi Semenanjung Korea.
Kementerian Luar Negeri mengatakan, dalam perbincangannya Blinken menjanjikan kemitraan penuh dalam upaya memperkuat aliansi AS-Korsel. Chung mulai menjabat Kamis (11/2) kemarin. Berdasarkan pernyataan dari kedua belah pihak, Blinken dan Chung juga membahas soal kudeta militer di Myanmar.
Sebelumnya Korsel sangat berharap agar upaya dialog antara Korut dan Amerika Serikat dilanjutkan. Pada pertemuan pertama antara pemimpin Korut Kim Jong Un dan presiden AS ketika Donald Trump, kedua negara berjanji memperbaiki hubungan dan bekerja sama dalam upaya denuklirisasi Semenanjung Korea.
Namun pada pertemuan kedua 2019 dan pertemuan-pertemuan level pejabat menengah rencana tersebut mengalami kebuntuan. Amerika menolak tawan Korut untuk membongkar fasilitas nuklir utama mereka dengan imbalan sanksi-sanksi terhadap mereka dicabut.
Presiden AS Joe Biden belum mengumumkan kebijakan baru mengenai Korut. Tetapi pemerintah Korsel mendesak pemerintah AS yang baru untuk melanjutkan rencana yang ditetapkan Kim dan Trump.