REPUBLIKA.CO.ID, CONAKRY -- Guinea melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien Ebola. Menteri Kesehatan Remy Lamah mengatakan, pemerintah akan segera mengirimkan vaksin Ebola ke daerah yang terkena dampak.
Menurut Lamah, Guinea saat ini telah melangkah lebih maju dan memiliki pengalaman dalam menangani wabah Ebola. Sebelumnya pada 2013-2016, Guinea masih gagap dalam menghadapi wabah Ebola yang dapat menyebabkan pendarahan hebat dan kegagalan organ serta kematian.
“Pada 2013, kami butuh waktu berbulan-bulan untuk memahami bahwa kami sedang menghadapi epidemi Ebola, sementara kali ini, dalam waktu kurang dari empat hari kami dapat melakukan analisis dan mendapatkan hasilnya. Tim medis kami terlatih dan berpengalaman. Kami memiliki cara untuk segera mengatasi penyakit ini," kata Lamah.
Wabah Ebola dimulai setelah pemakaman seorang perawat di Guinea tenggara pada 1 Februari. Dia diperkirakan menderita Ebola dan tujuh orang yang menghadiri pemakamannya dinyatakan positif Ebola. Pihak berwenang mengatakan, tiga orang di antaranya telah meninggal dunia.
“Yang paling mengkhawatirkan kami adalah bahaya penyakit yang kami alami lima tahun lalu. Kami tidak ingin menghidupkan kembali situasi seperti itu," kata Lamah.