Selasa 16 Feb 2021 20:04 WIB

Panglima TNI: Jaga Iklim Investasi 

Panglima TNI: Jaga Iklim Investasi 

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2021 didampingi KASAL Laksamana TNI Yudo Margono (kedua kiri), KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa (kedua kanan) dan KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (16/2/2021). Rapim itu mengangkat tema TNI kuat, solid, profesional, dicintai rakyat, siap mendukung percepatan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi keutuhan NKRI.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2021 didampingi KASAL Laksamana TNI Yudo Margono (kedua kiri), KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa (kedua kanan) dan KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (16/2/2021). Rapim itu mengangkat tema TNI kuat, solid, profesional, dicintai rakyat, siap mendukung percepatan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi keutuhan NKRI.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan, TNI harus memberdayakan pembinaan ketahanan wilayah untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa guna menjaga stabilitas keamanan. Dengan begitu, iklim investasi di Indonesia dapat terjaga.

"Untuk menghadapi perkembangan situasi sosial politik nasional yang dinamis, kita harus memberdayakan pembinaan ketahanan wilayah untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," kata Hadi saat membuka  Rapat Pimpinan TNI Tahun 2021 di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (16/2).

Baca Juga

Hadi menjelaskan, persatuan dan kesatuan bangsa terbukti sangat dibutuhkan. Kedua hal itu diperlukan agar dinamika sosial politik tidak memengaruhi stabilitas nasional yang akan berdampak pada iklim usaha dan iklim investasi.

"Stabilitas nasional yang kondusif sangat berpengaruh pada iklim usaha dan iklim investasi yang kondusif pula," jelas Hadi.

Dia mengatakan, pada masa pandemi Covid-19 TNI harus benar-benar bisa menjaga iklim investasi tersebut. Penjagaan iklim investasi yang ia maksud itu ialah dalam bentuk menjaga stabilitas keamanan. Jika itu sudah tercapai, pengusaha dan investor ia sebut dapat melakukan kegiatan ekonominya dengan aman.

"Dalam bentuk menjaga stabilitas keamanan. Ini sangat diperlukan sehingga pengusaha, investor bisa melakukan kegiatan ekonominya dengan aman," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta aparat TNI-Polri ikut menjaga iklim usaha dan iklim investasi agar tetap kondusif. Permintaan presiden ini bukan tanpa alasan. Jokowi beranggapan, investasi yang terus terjaga dan berkembang membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.

"Karena sekarang ini yang dibutuhkan adalah kesempatan kerja, peluang kerja, lapangan kerja. Yang banyak tergerus karena pandemi Covid-19," ujar Presiden Jokowi dalam rapim TNI-Polri di Istana Negara, Senin (15/2).

Dukungan terhadap iklim investasi, ujar Jokowi, bisa dilakukan aparat TNI-Polri dengan memperkokoh stabilitas politik dan keamanan. Situasi politik dan keamanan yang stabil, presiden mengatakan, memberikan kepastian hukum bagi calon investor untuk menanamkan modalnya.

"Karena sekali lagi iklim usaha, iklim investasi itu sangat penting karena akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita menjadi positif," ujar Jokowi.

Kendati pada masa pandemi ini sektor ekonomi dan kesehatan menjadi prioritas pemerintah, Jokowi mengatakan, pemerintah tetap berupaya memperbaiki pembangunan di bidang lain seperti budaya, sosial, hingga perbaikan pelayanan pemerintahan.

"Saya juga minta kepada TNI dan Polri untuk menjadi institusi yang semakin profesional dan bekerja secara sinergis. Jadilah organisasi modern dengan tata kelola yang baik yang transparan, yang akuntabel, yang bebas dari tindak pidana korupsi," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement