Selasa 16 Feb 2021 20:32 WIB

Penurunan Pasien Covid-19 Hanya Terjadi di RS Bukan Rujukan

Persi catat, RS rujukan dengan ICU masih penuh terutama di Jawa.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Petugas medis beraktivitas di depan ruang Instalasi Gawat Darurat di RS Darurat Covid-19 Secapa AD, Kota Bandung. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mencatat pasien Covid-19 yang dirawat di fasilitas kesehatan belum menurun di RS rujukan Covid-19.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas medis beraktivitas di depan ruang Instalasi Gawat Darurat di RS Darurat Covid-19 Secapa AD, Kota Bandung. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mencatat pasien Covid-19 yang dirawat di fasilitas kesehatan belum menurun di RS rujukan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mencatat pasien Covid-19 yang dirawat di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut memang mengalami penurunan. Namun, berkurangnya pasien hanya terjadi di rumah sakit (RS) bukan rujukan Covid-19.

Sekretaris Jenderal Persi, Lia G Partakusuma, mengatakan, awalnya jumlah rumah sakit rujukan Covid-19 ada sekitar 940. Tempat tidur yang tersedia jumlahnya sekitar 44.861.

Baca Juga

Kemudian, rumah sakit lain juga membuka perawatan untuk Covid-19. Pembukaan menyusul instruksi dari Kementerian Kesehatan untuk menambah tempat tidur.

Dengan tambahan RS ini, kini jumlah RS yang lenangani Covid-19 mencapai 2 ribuan dan tempat tidur yang tersedia berkisar sampai 66.712. "Dengan ditambahnya RS dan tempat tidur ini memang mengakibatkan ada sedikit penurunan pasien dan yang menyebabkan  penurunan pasien di RS. Tetapi itu hanya terjadi di rumah sakit bukan rujukan Covid-19," katanya di konferensi virtual BNPB bertema Update RS Darurat Wisma Atlet: Dampak PPKM terhadap Tingkat Hunian Rumah Sakit, Selasa (16/2).

Artinya, pasien memang longgar di rumah sakit selain rujukan Covid-19 yang memiliki ruang isolasi. Sementara itu, dia melanjutkan, rumah sakit rujukan yang memiliki ICU Covid-19 saat ini masih penuh, terutama di Jawa.

Bahkan, ia menyebutkan keterisian tempat tidur di ruang ICU di beberapa tempat seperti di Bekasi dan Jakarta masih di atas 60 persen. "Jadi, ICU rumah sakit rujukan Covid-19 yang menangani kasus berat di Jawa masih padat di beberapa kota," ujarnya.

Terkait penurunan pasien di RS non-rujukan Covid-19 akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, Lia mengaku pengaruhnya belum bisa dipastikan. Sebab, dampaknya terasa setelah sepekan atau dua pekan pascakebijakan ini.

"Ini perlu dilihat lebih lanjut apakah itu memang dampak langsung strategi terbaru atau bukan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement