REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) terus mengkaji strategi vaksinasi covid 19, kepada guru agar tidak memakan waktu yang lama. Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi, strategi harus dibuat terkait rencana pengajuan vaksin untuk 28 ribu guru dan tenaga pendidikan yang ada di Jabar.
Vaksinasi tahap II di Jabar yang rencananya bakal dimulai pada pekan ini akan menyasar pelayan publik, baik itu pedagang pasar, petugas TNI/Polri, termasuk guru.
Menurut Dedi, diperkirakan sejumlah guru tersebut akan mendapatkan vaksin pada pekan ketiga pada bulan Maret mendatang. Di mana salah satu strategi untuk mengoptimalkan waktu, yaitu dengan mengimbau para calon penerima vaksin dari kalangan guru dan tenaga pendidikan agar memeriksakan diri sebelum proses penyuntikan.
"Minimalnya tensi (darah) harus sudah terukur karena yang membuat lama itu adalah screening pada saat di meja kedua, dilakukan tensi sama pemeriksaan kesehatan lainnya. Kalau tensi di atas 140 ditunda dulu kan," ujar Dedi, Rabu (17/2).
Dedi mengatakan, pihaknya pun akan menyosialisasikan agar guru dan tenaga pendidikan tidak menolak dan tidak khawatir ketika harus menjalani vaksinasi. "Sebab hal itu sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," katanya.
Baca juga : Cek Fakta, Pocong Dikejar Anjing di Jeneponto
Karena jumlah guru dan tenaga pendidikan yang cukup banyak, Dedi berharap dapat ditampung di lokasi pelayanan kesehatan. Apalagi, setiap penerima vaksinasi akan mendapatkan dua kali dosis, jadi dosis kedua akan diberikan setelah 15 hari setelah pemberian dosis pertama.