REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, menyiapkan 1.200 tenaga vaksinator yang akan ditugaskan saat vaksinasi tahap kedua. Saat ini, baru ada 400 lebih vaksinator.
"Awalnya 40 lalu replikasi, sekarang sedang jalan yang dibina lagi. Harapannya bisa 1.200 vaksinator saat pelaksanaan tahap kedua nanti," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dr Sri Enny Mainiarti, SKM di Cikarang, Kamis (18/2).
Ia mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan tenaga vaksinator tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi berencana merekrut tenaga kesehatan dari pihak swasta. Komposisi swasta, kata dia, diproyeksikan lebih banyak dibandingkan tenaga kesehatan di bawah naungan pihaknya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, sedikitnya ada 125 klinik swasta berstatus "provider" atau tiga kali lipat dari jumlah pusat kesehatan masyarakat di wilayahnya.
"Skema kami dari 44 puskesmas, 46 rumah sakit, ditambah 125 klinik swasta yang 'provider', sisanya kami cari dari tenaga kesehatan lain. Targetnya mendapat 400 tempat dikali tiga maka bisa tercukupi 1.200 tenaga vaksinator," ucapnya.
Dia menjelaskan, setelah mendapat pelatihan dan pembinaan tata cara vaksinasi 1.200 tenaga vaksinator tersebut akan disebar ke seluruh lokasi vaksinasi tahap kedua. Bagi petugas pelayanan publik, vaksinasi direncanakan digelar di masing-masing kantor pelayanan publik tempat mereka bekerja seperti kantor kepolisian dan TNI, kantor dinas pelayanan, serta unit sekolah.
Baca juga : Survei: Prabowo Capres Terkuat, Anies Melorot
"Termasuk di tempat fasilitas kesehatan yang kami tunjuk sebagai lokasi pelaksanaan vaksinasi tahap kedua. Ini untuk mengantisipasi dari kalangan pedagang pasar, karena tidak mungkin dilakukan di pasar jadi alternatifnya di faskes atau di sekolah terdekat" katanya.
Berbeda dengan vaksinasi tahap pertama, kata dia, vaksinasi berikutnya menyasar ratusan ribu petugas pelayanan publik mulai dari tenaga pendidik, anggota TNI, Polri, aparatur sipil negara, petugas pemadam kebakaran, Satpol PP, hingga pedagang pasar. Jika tahap pertama untuk sekitar 10 ribu tenaga kesehatan, tahap kedua nanti ratusan ribu.
"Kami sudah ajukan 468 ribu dosis untuk 234 ribu orang penerima vaksin tahap kedua. Jadi karena jumlahnya lebih banyak maka petugas vaksinatornya juga ditambah," demikian kata Sri.