REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Delegasi Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar telah bertemu untuk pertama kalinya sejak kedua negara berselisih. Kantor berita UEA, WAM mengatakan pada Senin (22/2), pejabat UEA dan Qatar bertemu di Kuwait membahas mekanisme dan prosedur bersama untuk memulihkan hubungan diplomatik.
"Mereka menekankan pentingnya menjaga kekerabatan Teluk dan mengembangkan tindakan Teluk bersama demi kepentingan negara-negara GCC dan warganya, dan untuk mencapai stabilitas dan kemakmuran di kawasan," ujar laporan WAM.
Sebelumnya, Arab Saudi, UEA dan Bahrain, bersama dengan Mesir, memutuskan hubungan ekonomi dan diplomatik dengan Qatar yang merupakan sesama anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) pada Juni 2017. Mereka memberlakukan blokade darat, laut, dan udara, menuduh Qatar mendukung "terorisme". Qatar berulang kali membantah klaim tersebut, dan mengatakan tidak ada pembenaran untuk memutuskan hubungan diplomatik.
Pada awal Januari, Arab Saudi, UEA, Bahrain, Mesir, dan Qatar melakukan pertemuan puncak di Al-Ula, Saudi. Dalam pertemuan itu mereka sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik, perdagangan, dan perjalanan.
Sejak perjanjian bulan lalu, hubungan udara dan perjalanan telah dilanjutkan antara Qatar dan empat negara yang sebelumnya berselisih. Setiap negara bagian akan mengatur pembicaraan bilateral dengan Qatar untuk menyelesaikan masalah individu.