REPUBLIKA.CO.ID, HAINAN—Selain Uighur, kaum Utsul adalah komunitas Muslim baru yang menjadi sasaran kampanye nasional Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk mencapai apa yang mereka sebut sebagai ‘the Sinicization of Islam’. Etnis Utsul tinggal di Provinsi Hainan, wilayah paling selatan Tiongkok yang memiliki iklim tropis dengan pantai pasir putih dan pohon palem yang rindang.
Perlakuan China terhadap etnis Muslim, khususnya Uighur telah disebut sebagai genosida dan dikecam secara internasional. Kini Utsul, komunitas Muslim Sunni, telah menjadi target baru dalam pembatasan beragama yang telah berjalan di Beijing, sehingga komunisme dapat menjadi ideologi dominan di negara terbesar ketiga di dunia itu.
Gu Yi, seorang komentator politik yang beragama Islam, mengatakan kepada VOA Mandarin bahwa kampanye Sinisisasi Islam PKT dimaksudkan untuk menghilangkan budaya Islam. "Mereka melakukan ini karena Islam memiliki sistem kepercayaan dan struktur sosialnya sendiri, yang merupakan ancaman serius bagi rezim totaliter seperti Partai Komunis China. Mereka tidak dapat mentolerir kelompok yang berpikir berbeda. Karena itu, mereka berupaya melakukan pemusnahan budaya masyarakat Islam,” katanya yang dikutip Republika.co.id, Kamis (25/2).
“Tujuan dari kampanye Sinisasi Islam adalah untuk memutuskan hubungan yang dimiliki Muslim dengan Islam, sehingga kelompok etnis Muslim di seluruh China kehilangan rasa persatuan yang mungkin diberikan agama mereka,” sambung Gu.
Setelah Beijing mempercepat kampanye di seluruh negeri pada 2018, pemerintah daerah mengeluarkan tindakan khusus termasuk menutup sekolah Islam, mengibarkan bendera nasional China di masjid-masjid, memindahkan bangunan Islam, dan menghilangkan tanda halal.