Selasa 02 Mar 2021 17:55 WIB

Indonesia Kembali Datangkan 10 Juta Bulk Vaksin Sinovac

10 juta bulk Vaksin Sinovac digunakan untuk vaksinasi tahap kedua.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Pekerja cargo menurunkan Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac dari pesawat Garuda Indonesia setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (2/3/2021). Sebanyak 10 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac dalam bentuk curah kembali tiba di Indonesia, yang selanjutnya akan dibawa ke Bio Farma untuk diproduksi.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Pekerja cargo menurunkan Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac dari pesawat Garuda Indonesia setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (2/3/2021). Sebanyak 10 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac dalam bentuk curah kembali tiba di Indonesia, yang selanjutnya akan dibawa ke Bio Farma untuk diproduksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia kembali menerima kedatangan 10 juta bulk atau bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac dari China pada Selasa (2/3) siang. Dengan kedatangan vaksin bulk ini, maka Indonesia telah memiliki total 38 juta dosis vaksin yang terdiri dari 35 juta dosis vaksin berbentuk bulk dan tiga juta dosis vaksin jadi.

“10 juta dosis vaksin yang datang hari ini akan digunakan untuk program vaksinasi tahap kedua yang menargetkan 16,9 juta petugas layanan publik dan 21,5 juta kelompok lansia,” kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers.

Baca Juga

Wiku mengatakan, kedatangan vaksin ini merupakan upaya pemerintah melindungi masyarakat dan mengakhiri pandemi Covid-19 melalui program vaksinasi gratis. Pemerintah masih akan terus menerima vaksin dari Sinovac hingga jumlahnya mencapai 185 juta dosis.

Selain itu, pemerintah terus melakukan pengadaan vaksin dari sejumlah produsen lainnya seperti Pfizer, AstraZeneca, dan Novavax. Saat ini, program vaksinasi tahap kedua tengah dilakukan terhadap para petugas layanan publik termasuk para pedagang dan kelompok lansia.  

“Pedagang pasar merupakan kelompok masyarakat yang rentan karena berinteraksi dengan banyak orang sehingga harus dilindungi. Untuk selanjutnya, vaksinasi kepada pedagang pasar akan terus dilakukan di daerah-daerah lainnya secara bertahap,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement