REPUBLIKA.CO.ID, MISSISSIPPI -- Ribuan penduduk di kota Jackson, Mississippi mengalami krisis air bersih sejak badai musim dingin melumpuhkan perusahaan pengelola air utama di kota itu dan merusak pipa aliran air. Badai es yang terjadi pada 15 Februari membuat penduduk terjebak di dalam rumah dan jalanan tidak dapat dilewati.
Penduduk Jackson terpaksa membeli air minum kemasan untuk kebutuhan memasak, mandi, minum, dan mencuci. Namun air kemasan mulai langka di pasaran, karena sejumlah rumah tangga telah menimbunnya. Media lokal melaporkan, badan amal dan organisasi turun tangan untuk mengirimkan air bersih serta membantu warga lanjut usia dan warga yang rentan.
Para pejabat setempat belum melakukan pendataan berapa banyak penduduk yang tidak memiliki air ledeng. Menurut laporan media lokal, beberapa rumah telah mendapatkan aliran air bersih dari pipa-pipa mereka. Pejabat setempat meminta warga untuk merebus air sebelum diminum dan menghemat pemakaian air semaksimal mungkin.
"Kami melakukan segala daya kami untuk mencoba dan mengembalikan air ke semua penduduk," ujar Direktur Pekerjaan Umum Kota Jackson, Charles Williams, dilansir Aljazirah, Rabu (3/3).
Wali Kota Jackson, Chokwe Antar Lumumba mengatakan, pihak berwenang sedang berupaya untuk memulihkan air. Tetapi proses pemulihan cukup sulit dan membutuhkan lebih banyak waktu.
“Sistem kami tidak pernah dirancang untuk dimatikan seperti itu. Saat produksi air ke sistem kami habis, maka butuh waktu untuk memulihkannya,” ujar Lumumba.
Badai yang sangat dingin melanda seluruh wilayah Mississippi. Biasanya badai ditandai dengan musim dingin yang ringan. Menurut kantor berita The Associated Press, sedikitnya 80 orang tewas akibat badai tersebut.