REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Paus Fransiskus bertemu dengan pemimpin spiritual Muslim Syiah di Irak, Ayatollah Ali Al-Husayni Al-Sistani di Najaf, Irak, pada Sabtu (6/3) pagi ini. Dalam pertemuan tersebut, Paus menekankan pentingnya persahabatan, saling menghormati, dan dialog antarkomunitas agama.
Kantor Press Takhta Suci, dalam sebuah pernyataan, menyampaikan, selama kunjungan kehormatan yang berlangsung sekitar empat puluh lima menit itu, Paus menyoroti soal hubungan persahabatan antarumat beragama di berbagai negara.
"Bapa Suci menekankan pentingnya kerja sama dan persahabatan antarumat beragama untuk berkontribusi, melalui penanaman saling menghormati dan dialog, demi kebaikan Irak, wilayah, dan seluruh keluarga manusia," kata dia seperti dilansir dari Vatican News, Sabtu (6/3).
Pertemuan dengan Al-Sistani adalah kesempatan bagi Paus untuk berterima kasih kepada Al-Sistani karena telah melakukan pembicaraan bersama dengan komunitas Syiah untuk membela kelompok yang paling rentan dan teraniaya di tengah kekerasan. Termasuk juga di tengah kesulitan besar dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, penting juga untuk menegaskan kesucian hidup manusia dan persatuan rakyat Irak. Dalam pertemuan itu, Paus menyatakan dia terus berdoa agar Tuhan memberikan masa depan kedamaian dan persaudaraan untuk tanah tercinta Irak, untuk Timur Tengah dan untuk seluruh dunia.