REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali menyelenggarakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I tahun 2021 untuk membahas sejumlah program untuk umat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Dalam Rakerda ini juga dilakukan pengukuhan pengurus MUI Bali periode 2020-2025," ujar Steering Committee Rakerda I MUI Bali, Oktan Hidayat di kawasan Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (6/3).
Ia mengatakan, pengukuhan tersebut bermakna apresiasi bagi para pengurus MUI Bali agar selalu siap melayani umat dalam segala persoalannya. "Ini artinya para pengurus akan siap direpotkan oleh umat setiap saat. Kami berharap para pengurus ini dapat bekerja dengan maksimal sampai dengan selesainya masa khidmat 2025," katanya.
Oktan menjelaskan para pengurus juga memusyawarahkan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT). "Tema besar dari RKAT kami tahun ini adalah 'Memperkokoh Kebersamaan, Membangun Optimisme di Tengah Pandemi'. Tema ini, menandakan kami akan hadir di tengah masyarakat Bali," ujarnya.
Seluruh perlaksanaan Rakerda MUI Bali tersebut dilakukan dengan menerapkan berbagai protokol kesehatan secara ketat untuk mengantisipasi penyebaran pandemi Covid-19. "Seluruh panitia dan peserta yang hadir dalam rakerda ini telah menjalani rapid test antigen. Mereka wajib memakai masker dan kami juga atur jarak antar kursinya," katanya.
Sekretaris Umum MUI Bali Ismoyo Sumarlan menjelaskan sejumlah program yang disiapkan selama masa pandemi Covid-19, diantaranya adalah menghadirkan solusi, seperti program pemberdayaan ekonomi umat agar umat bisa mandiri dan memiliki ketahanan ekonomi. Program lainnya adalah penguatan mental dan spiritual umat di tengah pandemi, program penguatan ketahanan keluarga serta berbagai kegiatan taktis lainnya yang bersentuhan langsung dengan dampak pandemi melalui crisis center MUI Bali.
Menurut dia, selama pandemi MUI Bali juga telah berbagai program yang telah berjalan seperti ATM beras dan program saling berbagai makanan yang dilakukan di lingkungan sejumlah masjid. "Pemberdayaan umat berbasis masjid sudah kami mulai, kami dari MUI sudah meminta agar jangan sampai di sekitar masjid ada orang yang tidak bisa makan. Ini akan terus kami lakukan berkolaborasi dengan sejumlah ormas Islam," ujarnya.