REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan ibu negara Cilia Flores telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 Sputnik V dari Rusia pada Sabtu (6/3). Maduro mengatakan, dia merasa "baik-baik saja" setelah menerima suntikan vaksin tersebut.
"Di seluruh dunia, penelitian mengatakan bahwa vaksin Rusia adalah vaksin yang hebat untuk membangkitkan kekebalan. Kami akan menjamin semua vaksin untuk rakyat Venezuela," kata Maduro.
Kementerian Kesehatan Venezuela mengatakan, gelombang kedua vaksin Sputnik V sebanyak 100 ribu dosis telah tiba dari Moskow. Vaksin datang dengan penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan negara Conviasa. Venezuela telah menerima 100 ribu dosis pertama dari vaksin Sputnik V pada 13 Februari.
Maduro mengatakan pihak berwenang telah memberikan sekitar 60 persen vaksin Covid-19. Venezuela memprioritaskan tenaga medis serta pejabat dan anggota parlemen pada tahap pertama. Venezuela telah menginvestasikan 200 juta dolar AS untuk membeli 10 juta dosis vaksin Sputnik V dari Rusia.
Venezuela juga menerima 500 ribu dosis vaksin Covid-19 Sinopharm dari China awal pekan ini. Maduro mengatakan pemerintah akan mulai menyuntik warga Venezuela dengan vaksin Sinopharm mulai Senin (8/3).
Venezuela telah melaporkan 141.356 kasus baru virus corona dan 1.371 kematian. Banyak politisi oposisi dan personel medis mempertanyakan statistik tersebut, dengan mengatakan jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi karena kurangnya pengujian.