Selasa 09 Mar 2021 02:05 WIB

Jabar Perbanyak Gedung dan Mobil Vaksin

Jika tidak dipercepat dikhawatirkan kekebalan kelompok sulit terwujud

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Vaksinator menunjukan vaksin COVID-19 sebelum disuntikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat, (ilustrasi).
Foto: Prayogi/Republika.
Vaksinator menunjukan vaksin COVID-19 sebelum disuntikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan memperbanyak gedung-gedung dan mobil vaksin guna mempercepat vaksinasi tahap kedua. Karena, jika tidak dipercepat dikhawatirkan kekebalan kelompok sulit terwujud dan vaksin akan kedaluwarsa.

Jabar telah memulai vaksinasi tahap kedua pada 24 Januari 2021 dengan target 6,6 juta orang terdiri dari lansia, petugas publik, dan pedagang. Ikut jadi sasaran, tenaga kesehatan yang belum divaksin pada tahap pertama.

Baca Juga

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, apabila tempat vaksinasi hanya mengandalkan puskesmas atau rumah sakit, maka mencapai kekebalan kelompok akan terkejar tepat waktu. Sementara, tidak ada yang tahu berapa lagi varian virus Covid-19 akan muncul.

"Kami sudah menyimpulkan Jabar tidak akan cukup hanya mengandalkan puskesmas. Karena itu Jabar akan menggunakan gedung-gedung besar sebagai andalan utama. Puskesmas sehari hanya bisa 60 orang, tapi gedung bisa 1.000-2.000 suntikan per hari," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Sate Bandung, Senin (8/3).

Selain gedung vaksin, kata dia, Pemprov Jabar juga akan menambah mobil-mobil vaksin terutama untuk menyasar lansia. Satgas Covid-19 Jabar telah bekerja sama dengan Polda Jabar untuk pengadaan mobil vaksin ke beberapa daerah.

"Mobil-mobil vaksin sudah siap ditambah, yang dari Polda Jabar akan mulai dikirim ke Karawang atau Bogor sebagai penugasan pertamanya," kata Emil.

Emil mengingatkan, target 6,6 juta orang pada tahap kedua ini harus selesai Juni 2021. Apabila meleset maka vaksin akan kedaluwarsa. "Kita punya target 6 juta lansia dan profesi rawan harus selesai di bulan Juni. Kalau kita lambat vaksinnya akan kedaluwarsa. Jadi kita sedang kejar target itu," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat ini.

Penambahan gedung dan mobil vaksin ini, kata dia, akan mulai digenjot pekan ini. Menjadi prioritas nakes terlewat tahap pertama dan lansia. Sementara untuk petugas publik, Pemprov Jabar telah mulai vaksin bagi 570 ASN Pemdaprov Jabar, serta 1.600 dosen di Institut Pertanian Bogor.

“Kita akan fokus pada manajemen vaksinasi, minggu ini penyuntikan untuk lansia akan massal dilakukan di seluruh daerah," katanya.

Sementara terkait tenaga vaksinator, kata dia, masih cukup karena ada penambahan ribuan vaksinator dari TNI/ Polri yang siap membantu 11 ribu vaksinator eksisting. "Vaksinator kita ada 11 ribu orang dan ditambah oleh beberapa ribu dari TNI/Polri, sementara masih memadai," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement