Selasa 09 Mar 2021 08:59 WIB

Tersandung Rasialisme, Wasit Asal Rumania Diskors UEFA

Sebastian Coltescu menggunaakan kata berbau rasialis saat menajdi ofisial keempat.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Israr Itah
Wasit Sebastian Coltescu
Foto: EPA-EFE/IAN LANGSDON
Wasit Sebastian Coltescu

REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Wasit asal Rumania Sebastian Coltescu diskors hingga akhir musim oleh UEFA. Ia dianggap berperilaku tak pantas saat bertugas menjadi ofisial keempat dalam pertandingan Paris Saint-Germain (PSG) melawan Istanbul Basaksehir di penyisihan Liga Champions, Desember lalu.

Dikutip dari BBC, Selasa (9/3), Coltescue dianggap tidak peka dengan melontarkan kata-kata rasialis kepada asisten Basaksehir Pierre Webo. Saat itu, dia diduga mengatakan kata ‘hitam’ merujuk sosok Webo. Namun UEFA menilai Coltescu tidak melanggar aturan tentang rasialsme. 

Baca Juga

Sementara asisten wasit Octavian Sovre hanya mendapatkan teguran, tapi tidak disanksi. Coltescu dan Sovre dinilai melanggar Pasal 11 (1) dan Pasal 6 (1) tentang peraturan disiplin. Sehingga Coltescue dan Sovre diwajibkan mengikuti program pendidikan sebelum akhir Juni. UEFA juga dilaporkan akan memberikan pelatihan bagi ofisial pertandingan tentang penggunaan dan kepekaan bahasa.

Pemain kedua tim waktu itu memilih keluar lapangan setelah adanya tuduhan Webo yang merasa mendapatkan pelecehan. Keributan itu pun akhirnya berbuah kartu merah kepada Webo. Keributan tersebut membuat pertandingan dihentikan dan dilanjutkan keesokan harinya.

Webo mendapakan banyak dukungan pada saat itu. Webo dan beberapa pihak menilai Coltescu telah melanggar etika dan layak mendapatkan hukuman.

Basaksehir akhirnya kalah 1-5 dari PSG ketika pertandingan dilanjutkan keesokan harinya dalam pertandingan keenam penyisihan grup H Liga Champions. Neymar mencetak hat-trick dalam laga tersebut dan ditambah dua gol dari Kylian Mbappe. Adapun satu gol Basaksehir dicetak Mehmet Topal. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement