REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair), Chairul Anwar Nidom menjelaskan bahwa saat ini sudah ada tiga varian virus B117. Ketiganya berasal dari Inggris, Brazil, dan Afrika Selatan.
Ketiganya pun dipastikan memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dari Covid-19. Bahkan varian dari Afrika Selatan, kecepatan penularannya 300 persen lebih cepat dari Covid-19. "Kalau varian Inggris kecepatannya 70 persen lebih tinggi dari virus biasa. Sedangkan varian Afsel itu 300 persen dari virus biasa penularannya," ujar Nidom dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR, Rabu (10/3).
Jika melihat secara filogenetik kekerabatannya, maka virus B117 yang telah masuk Indonesia itu mengelompok sendiri. Berbeda dengan tiga varian lainnya dan Covid-19 dari Wuhan, China.
"Ada celah kosong di varian B117 itu adalah terjadi dilesi dari virus, hilangnya dua asam amino di situ. Artinya B117 di Indonesia berbeda sedikit dengan virus Wuhan," ujar Nidom.
Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF) itu menjelaskan, pemerintah Indonesia perlu waspada dengan varian ini. Diperlukan analisis lebih lanjut terkait B117 yang masuk ke Indonesia.
Baca juga : Kabar Baik, Uji Praklinis Vaksin Merah Putih April
Masyarakat juga diimbau disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Hal ini perlu dilakukan karena protokol kesehatan 5M masih menjadi cara ampuh untuk mencegah penyebaran virus. "Oleh sebab itu kedisiplinan prokes harus dilakukan dengan baik," ujar Nidom.