Kamis 11 Mar 2021 06:32 WIB

Atmosfer yang Sehat Langkah Awal Implementasi Kampus Merdeka

Kampus menjadi mesin terpenting dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi dan bangsa

Rep: inas widyanuratikah/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan Program dan Kebijakan Pendidikan Tinggi bertajuk Merdeka Belajar: Kampus Belajar di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan Program dan Kebijakan Pendidikan Tinggi bertajuk Merdeka Belajar: Kampus Belajar di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud berupaya membangun atmosfer kampus yang sehat. Dalam hal ini, kampus diberikan kemudahan dalam menjawab tantangan global serta tanggung jawab akan peran terhadap masyarakat sesuai dengan tridarma perguruan tinggi untuk mendorong daya saing bangsa.

Beragam program Kampus Merdeka dirancang agar mahasiswa dapat turut mewujudkan transformasi pendidikan. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam pada Kuliah Umum Implementasi Kampus Merdeka yang diadakan Universitas Islam Sultan Agung, Rabu (10/03). 

“Kalau dulu diajarkan dalam ruangan-ruangan, satu orang fokus dengan satu program studinya, sekarang dengan adanya Merdeka Belajar-Kampus Merdeka kita dorong agar mereka bisa mengasah potensi yang dimiliki di program studi lain yang setara dengan 20 sks,” ujar Nizam dalam keterangannya. 

Nizam juga sampaikan kampus menjadi mesin terpenting dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa. Oleh karena itu, kampus harus membangun sinergi dengan Dunia Industri dan Dunia Usaha (DUDI), pemerintah setempat, masyarakat, perbankan serta inkubasi bisnis juga perlu diperkuat. 

Ditjen Dikti Kemendikbud dalam program Kampus Merdeka siapkan 'biro jodoh' yang mendorong sinergi kampus dengan DUDI menghimpun berbagai inovasi di perguruan tinggi yang dapat bermanfaat bagi DUDI serta masyarakat. Apabila inovasi kampus cocok dengan kebutuhan DUDI, selanjutnya melakukan kerja sama, maka pemerintah akan memberikan insentif sebagai modal bagi kampus merealisasikan inovasinya. 

“Kedaireka sebagai biro jodoh untuk mempertemukan kampus dengan dunia usaha dan industri, ketika keduanya memiliki kecocokan maka bisa melakukan kerja sama dalam mewujudkan inovasi yang dibutuhkan, dengan demikian ini memberi akses yang sama bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia, mempunyai akses yang sama dalam menciptakan kreativitas dan inovasi,” kata Nizam. 

Nizam berpesan, implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ini harus dimulai dengan membangun atmosfer kampus yang sehat, aman dan nyaman. Kampus yang sehat adalah ekosistem penting untuk melahirkan insan-insan yang merdeka, berakhlak mulia, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kritis dengan daya nalar tinggi, juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement