Jumat 12 Mar 2021 06:11 WIB

Turki Targetkan Vaksinasi 50 Juta Warga

Jumlah kasus baru mencapai 14.046 pada Kamis, (11/3).

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang petugas kesehatan memvaksinasi rekannya dengan vaksin Covid-19 Sinovac di Cam dan Rumah Sakit Kota Sakura di Istanbul, Turki, Kamis (14/1). Turki memulai vaksinasi COVID-19 massal terhadap petugas kesehatan pada 14 Januari setelah vaksin Sinovac asal cina tersebut mendapat persetujuan izin penggunaan darurat.EPA-EFE / ERDEM SAHIN
Foto: EPA
Seorang petugas kesehatan memvaksinasi rekannya dengan vaksin Covid-19 Sinovac di Cam dan Rumah Sakit Kota Sakura di Istanbul, Turki, Kamis (14/1). Turki memulai vaksinasi COVID-19 massal terhadap petugas kesehatan pada 14 Januari setelah vaksin Sinovac asal cina tersebut mendapat persetujuan izin penggunaan darurat.EPA-EFE / ERDEM SAHIN

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, menyatakan negara itu berencana untuk memvaksinasi 50 juta orang pada musim gugur untuk memerangi penyebaran virus corona, Kamis (11/3). Vaksinasi didorong sangat cepat setelah jumlah kasus harian melonjak ke level tertinggi tahun ini.

"Jika kami dapat memvaksinasi 50 juta populasi kami sebelum musim gugur seperti yang kami rencanakan, pandemi tidak akan lagi menjadi beban berat bagi kami," kata Koca dalam pernyataan langsung di televisi pada peringatan kasus Covid-19 pertama yang tercatat di Turki.

Baca Juga

Negara dengan populasi 83 juta sejauh ini telah melakukan 10,56 juta inokulasi. Turki pun menempatkan diri di peringkat teratas negara-negara besar dalam hal proporsi populasinya yang divaksinasi sejauh ini.

Turki meluncurkan vaksinasi Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd Cina pada 14 Januari. Koca mengatakan, pihaknya bertujuan untuk menerima 105 juta dosis vaksin kembali pada akhir Mei, cukup untuk memvaksinasi semua orang yang berusia lebih dari 20 tahun sebanyak dua dosis.

Koca mengatakan, 42 provinsi di Turki saat ini dinilai sebagai daerah berisiko rendah dan menengah. Sementara 39 provinsi terdaftar sebagai daerah berisiko tinggi atau sangat tinggi.

Baca juga : Rumania Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Jumlah kasus baru mencapai 14.046 pada Kamis, turun sedikit setelah sebelumnya melonjak ke level tertinggi sejak akhir 2020. Sedangkan lebih dari 29.000 orang telah meninggal di Turki akibat virus korona.

Sehari sebelumnya, Koca mengatakan, peningkatan kasus baru-baru ini mencerminkan penyebaran variasi Covid-19 yang lebih cepat. Lebih dari 40.000 orang terinfeksi oleh varian yang diidentifikasi di Inggris dan jumlah yang jauh lebih kecil diidentifikasi di Afrika Selatan dan Brasil.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement